Kamis, 28 November 2013

Kenapa harus menjadi Pengusaha

Kenapa harus menjadi Pengusaha...???

MENJADI PENGUSAHA
...
ALLAH menciptakan rezeki dengan 2 sifat yaitu TIDAK SULIT dan TIDAK MUDAH.



Tapi diantara keduanyaKalau rezeki terlalu mudah maka tidak ada bedanya antara yang tekun dan malas.



Dan kalau rezeki terlau sulit maka manusia akan sulit bertahan di muka bumi.



"ALLAH membuka rezekinya dengan 10 pintu, 9 pintunya untuk pengusaha dan 1 pintunya untuk pegawai atau pekerja." ( Al Hadits )



Menjdi seorang pengusaha atau pegawai adalah pilihan yang sadar walaupun pengusaha lebih dianjurkan.



Karna jika jadi pengusaha, seseorang sangat mungkin untuk hidup sejahtera bahkan kaya raya.



"Orang kaya yang bersyukur,lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang miskin yg bersabar." ( Al Hadits)



Ada 2 perilaku yg digelari mabrur oleh Rasulullah, yaitu Haji mabrur dan pengusaha mabrur.



Secara makro ekonomi, negara akan normal perekonomiannya apabila 4% penduduknya adalah pengusaha.



11% warga China adalah pengusaha.12% warga AS adalah pengusaha.Baru 0.8 % warga Indonesia yang pengusaha.



KEMAUAN KUAT untuk menjadi pengusaha adalah faktor penentu utama sebelum faktor modal serta yg lainya.



Mari kita rencanakan masa depan dengan menjadi wirausahawan atau pengusaha walau dimulai dari yang kecil.



Aher.

From kak Beky...

BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 

BACA DISINI


baca juga :

Rabu, 27 November 2013

Perumpamaan Tobat

ini kisah saya ambil dari facebook.. gan..
semoga bermanfaat sob....

Suatu saat ada seorang
kyai ditanya oleh supirnya
"mengapa kita harus
bertaubat, nanti kan
punya dosa lagi?"....

Kyai tersebut tidak
menjawab "hanya
tersenyum".

ketika sampai tujuan
supir tersebut
memandikan mobil, lalu
kyai bertanya "

mas,
kenapa mobil dimandiin?
nanti juga kotor lagi",

Supir menjawab: 'yaaa
supaya bersih, yang
punya senang.'
"Tapi kan nanti kotor
lagi", kata kyai.
Lalu supir ini menjawab
dengan lugunya "
gampang kyai, nanti
dibersihin lagi aja,
namanya juga mobil."

Kyai ini lalu menimpali "
mas, hidup ini ibarat
mobil , teruus bergerak,
pasti namanya
kesalahan, dosa,
kehilafan pasti ada, maka
cucilah hati kita dengan
perbanyak taubat dan
istighfar"

Saudaraku, janganlah
berputus asa dari rahmat
Allah. Yakinlah allah Maha
Sayang sama hambaNya
yang tulus memohon
ampunan

smga brmanfaat


baca juga: 


Cerpen Sang Bidadari dari Surga


Sang Bidadari dari Surga

 karya : kang tris

Suatu  pagi  di  sebuah  pesantren  di  Karanggedang  Bukateja  terlihat  seorang  gadis
berwajah  ayu  duduk  termenung  di  sebuah  sudut  ruangan.  Tatapan matanya  terlihat
sedikit  sendu.  Sedangkan  disampingnya  terlihat  seorang  ibu  yang  sudah  renta
menemani gadis itu.
Sementara  itu,  didalam masjid  tampak Kyai  Ilyas masih menunaikan  sholat  dhuha
sedangkan para santri terlihat ada yang sedang membersihkan halaman, ada juga yang
masih  terlihat membaca sebuah kitab kuning. Sementara disisi  lain,  terlihat beberapa
santri  yang  terlihat  lebih  berumur  bersiap  –  siap  sambil  menjinjing  kitab  ”Ihya
’Ulumuddin”, karena kebetulan hari itu jadwal kajian kitab tersebut.
Setelah beberapa lama, terlihat Kyai Ilyas turun dari masjid menuju rumah. Umurnya
sudah termasuk udzur, langkahnya pelan serta sedikit menunduk ke depan, sementara
di tangan kanannya masih tampak memegang seutas tasbih.
” Wis suwe Na ?”  tanya Kyai  Ilyas kepada putrinya. ”Belum kok, bah.”  jawab Ana.
Rupanya  yang  datang  adalah  putri  Kyai  Ilyas  sendiri.  Ana  Nuraeni  namanya.
Kemudian  terlihat  Ana  dan  Kyai  Ilyas  ngobrol  kesana  kemari  tentang  kondisi
keluarga. Rupanya Ana  adalah  putri  sulung Kyai  Ilyas  yang  sudah  berumah  tangga
dengan  Ghufron,  santri  dari  Kyai  Ilyas  sendiri. Mereka  kebetulan  tinggal  di  Desa
Kutawis,  tidak  jauh  dari  pesantren  Kyai  Ilyas.  Ghufron  sehari  –  hari  mengajar  di
sebuah Madrasah Aliyah di Purbalingga,  sedangkan Ana  sendiri menyibukan hari –
harinya  dengan memberikan  kursus  bahasa  arab  secara  privat  ke  beberapa  anak  di
Bukateja, Kemangkon, Rakit, bahkan di Purbalingga.
”Bah, kebetulan sekarang yang minta kursus privat bahasa arab semakin banyak, nih
bah.” Ana mulai berbicara  serius kepada Kyai  Ilyas. ”Wah bagus  itu, berarti  ladang
beramal kamu  semakin banyak.”  jawab Kyai  Ilyas.  ”Namun begini bah, waktu  saya
semakin  banyak  yang  tersita,  sehingga  pekerjaan  di  rumah  mulai  keteteran,  apa
sebaiknya Ana ambil pembantu dari santri Abah ?”  tanya Ana Nuraeni kepada Kyai
Ilyas.

”Wah, itu ga apa – apa, kalau memang menurut kamu merasa bermanfaat.” kata Kyai
Ilyas.  Namun  sesaat  kemudian  Kyai  Ilyas,  melanjutkan  kata  –  katanya,  ”  Namun
demikian,  bolehkah  abahmu  ini  sedikit  bercerita  tentang  seorang  bidadari  surga.”
Bidadari  siapa  bah  ?”  tanya  Ana.  ”Bidadari  itu  bernama  Fatimah  az  Zahra,  puteri
Rasulullah saw”.
”Suatu  hari  Ali  mendengar  bahwa  Rasulullah  saw  mendapat  beberapa  orang
budak.  Maka  iapun  meminta  kepada  Fatimah  untuk  pergi  menemui  Rasulullah
guna  meminta  salah  satu  budak  agar  bisa  meringankan  pekerjaan  Fatimah.
Pergilah  Fatimah  memenuhi  permintaan  Ali,  tapi  sesampainya  di  tempat
Rasulullah ia malu menyampaikan maksud kedatangannya, iapun pamit pulang.
Sesampainya di rumah  ia menceritakannya pada Ali. Lalu Ali mengajak Fatimah
kembali menemui  Rasulullah,  karena  Fatimah  diam  saja,  akhirnya  Ali  lah  yang
meminta  kepada  Rasulullah  untuk memberi  mereka  salah  satu  budak  agar  bisa
meringankan  pekerjaan  Fatimah.  Tapi  Rasulullah  tidak  bisa  mengabulkan
permintaan  keduanya,  karena  hasil  penjualan  budak-budak  tersebut  akan
dibelikan makanan untuk para fakir miskin.

Pulanglah pasangan tersebut tanpa ada sedikitpun rasa kecewa di hati keduanya
Tapi  pemandangan  itu  menyentuh  hati  Rasulullah  sebagai  seorang  ayah
Malamnya  Rasulullah mendatangi  putrinya  Fatimah,  beliau  bersabda:  "Maukah
kalian  berdua  aku  beri  sesuatu  yang  lebih  baik  dari  apa  yang  kalian  minta?
keduanya menjawab dengan serentak: "tentu ya Rasulullah." Rasulullah berkata
"kalimat yang diajarkan Jibril ; Membaca tasbih 10 kali, tahmid 10 kali dan takbi
10  kali  setiap  selesai  sholat. Dan apabila  kalian hendak  tidur bacalah  tasbih 33
kali , tahmid 33 kali dan takbir 34 kali."
Kisah  Fatimah  az  Zahra,  tidak  hanya  itu  saya  yakin  kamu  masih  ingat  Naseha
Rasulullah saw kepada Siti Fatimah  tentang penggilingan gandum kan ?” tanya Kya
lyas. ” Tentu masih ingat bah.” jawab Ana sambil menunduk.
Saya yakin kamu bisa membayar gaji pembantu  itu, namun yang belum saya yakin
dalah niatmu mengambil pembantu  itu. Apakah benar – benar  ikhlas membagi  ilmu
ahasa arabmu ? atau karena  terpancing mengejar banyaknya bayaran dari kursusmu
tu ? ” begitu ungkapan Kyai Ilyas kepada putrinya.
Mendengar pertanyaan dari Abahnya, Ana  tertunduk malu, kemudian  ia berkata  lirih
epada  Abahnya,  ”  saya  malu  bah,  malu  kepada  keluhuran  akhlak  puteri  bagind
Rasulullah saw, dan malu karena niat saya yang belum lurus”.

Selasa, 26 November 2013

Mengapa anda tidak menangis saat membaca al-Qur`an

Tahukan anda, mengapa anda tidak menangis saat membaca al-Qur`an ?

 Sampai kabar kepada Imam Ahmad bin Hanbali bahwa salah seorang muridnya selalu bangun malam dan mengkhatamkan al-Qur`an secara sempurna hingga terbit fajar. Kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh. Imam Ahmad (A) pun ingin mengajarkannya cara mentadabburi al-Qur`an. Datanglah ia kepada muridnya itu, kemudian berkata: "Aku dengar kamu melakukan ini dan itu..? Muridnya (M) menjawab: "Ya" A: "Kalo gitu, coba nanti malam kamu lakukan seperti kemarin-kemarin, tapi saat membaca al-Qur`an, bayangkan kamu membacanya di hadapanku. Atau seakan-akan aku mengawasi bacaanmu. Keesokan harinya, datanglah si murid, dan Imam Ahmad bertanya hasilnya. Si murid menjawab: "Aku hanya bisa membaca 10 juz saja" A: "Coba nanti malam baca al-Qur`an seakan-akan kamu membacanya di hadapan Rasulullah SAW" Keesokan harinya si murid datang lagi dan berkata: "Ya imam, aku hanya sanggup membaca juz 'amma saja" A: "Nah sekarang, cobalah nanti malam kamu baca al-Qur`an seakan-akan di hadapan Allah 'Azza wa Jalla" Si murid pun kaget disuruh seperti ini. Keesokan harinya, si murid datang dengan mata bengkak akibat dari menangis. Imam Ahmad pun bertanya: "Apa yg kamu lakukan anakku?" Si murid menjawab sambil menangis: "Ya imam, demi Allah, sepanjang malam aku tidak bisa menyempurnakan bacaan surat al-Fatihah" Al-Qur`an adalah kalam Allah kepada kita.. Maka bacalah ia dengan hati, bukan hanya sekedar dengan lisan.

Mendapatkan yang di inginkan

Sadarilah bahwa tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, bisa jadi adalah yang lebih baik bagimu.

Kegagalan adalah jalan menuju keberhasilan.

Sabarlah, dan tetaplah pelihara sikap positifmu. ...

MARIO TEGUH

Dunia adalah penjara bagi orang mukmin

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)


Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meminta-minta dan memelas pada manusia hanya akan mempermalukan diri...
Cukuplah meminta dan berharap kepada-NYA

ippho santosa

Sabtu, 23 November 2013

DI RUMAH MEREKA ADA DAUN PINTU

DI RUMAH MEREKA ADA DAUN PINTU

        Alkisah, ada seorang janda miskin dan anaknya yang masih kecil. Mereka tinggal di sebuah kamar sederhana lagi mungil yang berada di bagian paling atas sebuah rumah susun. Hidup mereka sangat sederhana dan dalam situasi sulit. Namun, keluarga kecil ini dikaruniai nikmatyang cukup besar, keridhaan, jiwa besar, merasa puas dengan apa yang ada, memiliki keyakinan kuat yang merupakan harta karun tiada tara. Hanya satu hal yang kadang membuat sang ibu merasajengkel dan tidak nyaman, ketika musim dingin tiba, curah hujan selalu menjadi masalah rumah kecilnya itu. Rumah tempat tinggalmereka layaknya seperti ruanganbiasa yang terdiri dari empat sisi. Ada pintu masuk yang terbuat dari kayu, tetapi sayang rumah itu tidak ada atapnya. Selama empat tahun usia anaknya, pemerintah setempat tidak pernah memperhatikan sulit dan susah payahnya hidup mereka.

Pada suatu hari, dari dalam rumah mereka melihat awan berkumpul dan langit dipenuhi awan gelap menyelimuti kota. Tepat pada malam hari hujan turun begitu deras mengguyur seluruh penjuru kota. Seketika keramaian kota hilang. Seluruh masyarakat berlindung di rumah masing-masing dengan tenang. Sedangkan seorang ibu janda dengan anaknya berjuang menghadapi situasi sulit ini.

Anak kecil berumur empat tahun itu memandangi ibunya yang sedang kebingungan dan duduk dipangkuan sang ibu. Baju ibunya basah kuyup. Rumah mereka yangsangat sederhana sekali itu penuh dengan genangan air hujanyang begitu deras pada malam itu. Sang ibu bergegas ke pintu dan mencabut daun pintu, lalu menyandarkan, sehingga ia bisa menempel miring ke dinding, lalu anaknya bisa berlindung di belakang pintu itu dan tidak kenaguyuran hujan lebat.

Anaknya kemudian tersenyum bangga menyaksikan apa yang dilakukan ibunya. Wajah anak itu berseri seraya tersenyum merasapuas dan penuh kerelaan dan ridha. Si anak berkata kepada ibunya, “Ibu, sungguh kasihan orang-orang fakir. Mereka tidak punya daun pintu ketika hujan turun!” Kejadian itu membuat anak kecil ini sangat senang dan puas. Dia baru sadar, bahwa ternyata dia termasuk orang kaya.

Di rumah mereka ada pintu. Betapa indah sikap ridha dan rasa puas yang mereka miliki. Sifat ini adalah sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Sifat ini juga mencegah penyakit dengki, memberontak, dan merasa hidup pahit. Dari kisah ini banyak hikmahyang dapat dipetik di antaranya :

- Saat rugi datang melanda, seseorang tidak dinyatakan kalah.Kekalahan dalam hidup justru terjadi pada saat pasrah dan menyerah pada keadaan tanpa melakukan tindakan apapun.

- Orang yang berhasil di akhir hidupnya adalah yang punya kemampuan untuk bertahan dan bersabar.

HAJAR ASWAD MERUPAKAN konduktor

HAJAR ASWAD MERUPAKAN SUPER KONDUKTOR

Encyclopedia Americana menulis: “Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun sholat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas: Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada.

Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka’bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis: “Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, sholat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu.

” Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar .

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh.

Subhanallah

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau. Aamiin.

PILIHLAH JODOH DENGAN DUA CARA

PILIHLAH JODOH DENGAN DUA CARA

Pertama...
Jadilah orang yang baik. Insya Allah kita akan mendapat jodoh yang baik (QS An-Nur :26)

Kedua..
Ikutlah pilihan orang yang baik. Karena orang yang baik akan memilih yang baik untuk jadi pasangan hidup kita.

>>> Prinsip jodoh itu :

Berikanlah yang terbaik untuk Allah maka Allah akan berikan yang terbaik untukmu.

Cintai Allah sungguh-sungguh (QS 3:31) Maka Allah akan kirimkan orang yang mencintaimu karena Allah... 

Yakinlah...
Allah pasti memberikan yang terbaik untuk Hamba-hamba-Nya
yang beriman.

Ya Allah, Berikanlah aku dan orang yang Mengucapkan 'Aamiin' Jodoh yang Terbaik dalam pandanganmu.. aamiin
semangat seperti rumput..
Walaupun bbrapa kali manusia mematahkan semangatnya untuk hidup dngan memotong mencabut dan meracunnya tpi dia tetap semangat hidup dan tumbuh...
Walaupun tak ada yang menyadari kehadirannya sedikitpun dia tetap tegar dan tetap tumbuh di tempat yg tk disadari siapapun...

cerpen islami LELAKI PENUH KEJUTAN

Cerpen Islami LELAKI PENUH KEJUTAN


Suatu saat, seorang lelaki yang sudah siap menikah, memberanikan diri untuk melamar seorang wanita solehah pujaan hatinya. Mengendarai motor butut, dan baju sederhana ia pun akhirnya sampai ke sebuah rumah calon mertua.


BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA
BACA DISINI

Setelah mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sang Bapak yang melihat penampilan dirinya, berkata:


Bapak: "Kamu sudah punya kerjaan tetap?"
Lelaki: "Saya nggak punya kerjaan tetap Pak!"
Bapak: "Jadi kamu nggak punya penghasilan tetap dong?"
Lelaki: "Betul Pak!"
Bapak: "Nanti, anak saya mau dikasih makan apa?"
Lelaki: "Nasi dan lauk pauk tentunya pak "
Bapak: (mulai kesel) "Nanti mau tinggal dimana, kerjaan juga nggak tetap!"
Lelaki: "Di rumah tentunya Pak!"
Bapak: "Yang serius kamu!"
Lelaki: "Serius saya Pak, saya siap menikahi putri Bapak!"
Bapak: "Tapi anak saya penghafal quran, lulusan pesantren tahfidz. Sekarang sudah 15 juz hafalannya. Apa kamu sanggup membimbingnya?"
Lelaki: "InsyaAllah Pak, hafalan quran saya baru 20 juz. 10 juz lagi mau saya hafalkan bersama putri Bapak jika memang jodoh saya!"

Ternyata, Sang Bapak hanya menguji kesungguhannya,karena bagi Sang Bapak yang penting Sang putri dinikahi seorang pemuda yang punya KOMITMEN KEISLAMAN dan TANGGUNG JAWAB. Sang Bapak yakin, Allah akan memberikan rizki yang tidak terduga bagi orang yang bertakwa padaNya.

Hingga akad nikah dan walimahpun dilaksakan. Keluarga wanita kaget, karena ternyata resepesi pernikahan begitu mewah dan berkah. Yang hadir pun orang-orang penting.

Saat malam pertama, sang wanita yang sudah jadi istri yang halal bertanya pada suaminya.

Istri: "Suamiku, kenapa kau katakan kau tak punya pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Tapi resepsi pernikahan kita begitu mewah?"
Suami: "Istriku yang cantik, aku memang tak punya pekerjaan tetap, karena pekerjaanku kadang mengontrol bagian produksi, kadang ke luar negeri. Karena tempat usahaku ada di 5 tempat."
Istri: (Wajahnya terlihat keheranan) "Terus, masalah gak punya penghasilan tetap?"
Suami: "Iya, penghasilanku nggak kaya orang kantoran yang tetap. Penghasilanku... Kadang 2 M, kadang 1 M.."
Istriku: "Terus kenapa waktu datang ke rumah, kau hanya pake baju sederhana dan motor jelek?"
Suami: "Karena aku ingin kau menerimaku bukan karena kekayaan, ketampanan atau karena kepopuleranku. Tapi aku ingin kau menerimaku apa adanya. Ini kunci mobil Alphard putih untukmu, dan rumah ini adalah rumah kita. Mudah-mudahan kita bisa membina generasi ahli quran disini "
Istri: "So sweeet... Alhamdulillah, aku mencintaimu karena Allah suamiku "
Suami: "Aku juga, mencintaimu apa adanya. Karena Allah "

Semoga semua wanita yang belum mendapatkan jodoh, mendapatkan jodoh terbaik, lelaki penuh kejutan yang soleh tentunya.
Dan semoga semua lelaki, dipermudah rizkinya. Biar bisa jadi calon suami yang dibanggakan istrinya.

Aamiin



baca juga :


MESKI PERNAH BERZINA DAN MENCURI



MESKI PERNAH BERZINA DAN MENCURI



Rosulullah saw bersabda, "Hai Abu Dzar!".

Abu Dzar menjawab : "Labbaik ya Rosulullah"

Beliau bersabda, "Aku tidak akan bergembira seandainya aku memiliki emas sebesar gunung uhud ini, kemudian setelah berlalu tiga hari aku masih menyimpan satu dinar daripadanya, kecuali aku akan membagikannya kepada para hamba Allah begini dan begini". kemudian Beliau berjalan, lalu bersabda, "Sesungguhnya orang2 yg banyak hartanya mereka adalah orang yg paling sedikit (bagiannya) dihari kiamat kecuali orang yg berbuat dg hartanya begini, begini dan begini. Dan sangat sedikit mereka (yang seperti) itu".

Kemudian beliau bersabda kepadaku, "Tetaplah ditempatmu, jangan beranjak sampai aku datang kepadamu"

Maka saya (abu dzar) tidak meninggalkan tempat itu hingga Beliau mendatangiku. Lalu saya bertanya: " sungguh, saya tadi mendengar suara, saya takut karenanya". Lalu aku ceritakan kepada Beliau dan Beliau balik bertanya, "Kamu mendengarnya?" Saya jawab: "Ya".

Beliau menjelaskan, "Itu adalah Jibril, ia mendatangiku lalu berkata kepadaku: 'Barang siapa mati dari umatmu dalam keadaan tidak menyekutukan Allah sedikitpun ia pasti masuk surga".

Saya bertanya: "Meskipun ia pernah berzina dan mencuri?" Beliau menjawab: "Meskipun berzina dan mencuri". (Bukhari Muslim)

nb : Tentu saja jangan sampai mati pada saat melakukan maksiat atau menganggap remeh sebuah dosa kecil.

***

Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat.

Jumat, 22 November 2013

Hakekat kekayaan

Hakekat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta akan tetapi karunia yang disambut hati dengan penuh rasa syukur. Hakekat kekayaan bukanlah di saat kita mendapatkan harta melimpah akan tetapi di saat hati kita tidak menginginkannya. Itulah kaya hati yang membebaskan sifaqir sekalipun dari dibelenggu rasa miskin dan kekurangan.

Mutiara_Hikmah Buya Yahya ke 30


Bolehkah berdoa & meminta jalan hidup yang lebih mudah? Boleh. Namun minta juga ketegaran & kesabaran dlm menghadapi berbagai ketidakmudahan...

Berlian menjadi semakin berkilau & berharga setelah ditempa. Manusia pun demikian adanya
Riiiiiiiiiiiight?


Meminta-minta dan memelas pada manusia hanya akan mempermalukan diri...
Cukuplah meminta dan berharap kepada-NYA

BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

ippho santosa

Selasa, 19 November 2013

Cerpen MAHAR CINTA UNTUK ANISA

MAHAR CINTA UNTUK ANISA 

Karya:MUHAMMAD TAUFIQ
Gerimis berlapis-lapis tak kunjung berhenti mengiris sore ini.Udara kian lembab,Matahari senja sedang melukis pelangi di ufuk barat sana hingga spektrumnya terpendar dalam kamarku membentuk sejuta warna hati yg gelisah,dirundung cemas dipagut rindu yg kian menderu.

atau anda ingin membaca
Cerpen Cinta Dalam Diam
Cerpen Mengayam Kesabaran
Cerpen laki-laki Biasa

Ya Rab,izinkan aku bersama malaikat penurun hujan Mu,menabut benih hujan dari langit agar aku dapat menyirami separoh bumi yg tandus hingga aku dapat melihat senyum orang2 tercinta karena karunia Mu.Hingga aku dapat memandang anisa tersenyum dibalik kerudung hijaunya hingga aku dapat selalu memuji Mu atau izinkan aku menjelma bersama buih gerimis diluar jendela kamarnya agar aku dapat memandang lekat wajahnya sebagaimana Ia sedang melihatku.

Ya Rabb,aku sungguh jatuh cinta.
"Fajar..."
"Astaghfirullahal'adzim! Apa yg sedang kupikirkan? Ah,suara Ayah memanggilku aku menutup jendela kamar lalu segera menghampiri Ayah yg berada diruang tamu.
"Apa kitab Bulughul maram sudah kamu kembalikan ke kyai Faqih?"
"Sudah,Ayah."
"Ada apa denganmu,Jar? Kelihatan aneh!" Ibu coba cermati sikapku.
"Ah,nggak apa2,Bu.Fajar hanya sedang senang saja karena nilai rapot anak2 lebih baik dari semester lalu."
"O,begitu ya." respon Ibu yg ragu dg jawabanku.
"Kamu sudah bertemu Anisa?"

"Subhanallah! Aku terperajat mendengar Ayah menanyakan tentang Anisa belum sempat aku menjawabnya Ibu sudang memberondong dg pertanyaan lain.
"Anisa cantik,kan? Kamu suka,kan? Kamu pasti menyesal telah menolak.Iya,kan? Jangan bohong! Ayo,mengaku sajalah?"

Wajahku memerah seketika seperti makaroni pedas dalam toples diatas meja aku malu sekali.Bagaimana mungkin aku berani mengatakan bahwa Anisa telah mencuri hatiku? Padahal kemarin aku telah bersikeras menolak perjodohan kami.Betapa bodohnya aku yg begitu gegabah mengambil keputusan andai bku menuruti permintaan Ayah,andai aku menikah dg Anisa.Ah,Anisa.

"Kemarin saja kamu ngeyel nggak mau sama Anisa sekarang coba lihat! Kamu seperti mabuk cinta," lagi2 Ibu menggodaku sementara Ayah tertawa terbahak

"Apa sekarang kamu masih ngeyel nggak mau menikah dg Anisa?"
"Tidak Ayah.Saya ingin menikah dg Anisa" responku cepat agar mereka tidak menerorku terus tapi mereka malah terbahak mendengar ketegasanku untuk meminang Anisa menjadi Istriku sungguh aku tak sanggup menyimpan gejolak hati ini karena Anisa telah membolak-balik hatiku.Ya Rabb izinkan aku mencintainya karena Mu.

Mungkin rencana Ayah juga yg memintaku untuk mengembalikan kitab yg Ia pinjam kepada Kyai Faqih agar aku bisa bertemu langsung dg Anisa.

Sekitar jam 9 tadi pagi sebelum mengajar di MA Tebuireng aku menyempatkan untuk mengembalikan kitab tersebut selama perjalanan menuju rumah beliau aku terus menyusun alasan tentang penolakan atas perjodohanku dg putrinya.Aku tak mau Kyai Faqih tersinggung atau mungkin aku berharap Kyai Faqih sedang tidak berada dirumah hingga aku bisa menitipkan kitab Bulughul maram tersebut pada santrinya.

Ternyata aku salah sesampai didepan gerbang rumah Kyai Faqih aku melihat beliau sedang membersihkan halaman rumah bersama beberapa santrinya,aku menghampiri beliau lalu kami duduk diserambi mushala kecil didepan rumah ternyata beliau tidak menyinggung sama sekali tentang perjodohan itu.Beliau hanya menanyakan kabar Ayah dan Ibu serta mengingatkan untuk mengikuti pengajian Jama'ah Qur'aniyyah minggu depan.Aku tak ingin berlama-lama karena aku ada jam mengajar aku segera menyampaikan amanah Ayah pada beliau setelah menghabiskan secangkir kopi,aku mohon diri.

Saat itulah aku melihat Anisa keluar rumah.Ia mengenakan baju Muslimah putih yg bermotif sedikit bunga berwarna hijau dan kerudung hijau pupus.Subhanallah! Aku teringat akan kerudung hijau Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu'anha istri tercinta Rasulullah.2 tahun setelah wafatnya Khadijah datang wahyu kepada Rasulullah untuk menikah dg Aisyah radhiyallahu'anha sebagaimana diterangkan hadis riwayat Tirmidzi dari Aisyah "Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Rasulullah lalu berkata "Ini adalah Istrimu didunia dan diakherat

Begitu juga aku,aku berharap Anisa dapat menjadi Istriku didunia dan akherat kelak saling mencintai karena Allah semata.

Anisa berjalan menunduk begitu tahu aku sedang memandangnya.Sinar mentari pagi itu tak sehangat wajahnya,wajahnya yg bercahaya yg tiba2 menerobos pintu hatiku dan seakan-akan menghentikan detak jantungku.Aku coba menetralisir keadaan ini,aku segera pamit undur diri pada Kyai Faqih lalu aku menuntun motorku keluar rumah aku hanya bisa memandang Anisa dari kaca spion motorku.Kuperlambat langkahku agar kebahagiaan ini sedikit bertahan lama.Ah,Anisa.

Anisa menghampiri Ayahnya,lamat2 aku mendengar Anisa meminta izin untuk berangkat kuliah Anisa mencium tangan Ayahnya sementara aku menyalakan motorku dan meninggalkan Anisa bersama hatiku yg telah ia curi.

"Hai,Jar! Kok malam melamun!"
Astaghfirullah! Suara Ibu mengagetkanku.
"Kamu serius ingin menikah dg Anisa?" selidik Ayah.
"Ya,Fajar ingin menikah dg Anisa."
"Baiklah.Besok Ayah sendiri yg akan menemui Kyai Faqih semoga saja Kyai Faqih masih mau mempertimbangkannya makanya,nurut sama orangtua! Ojo sak karepe dewe kemarin saja kamu ngeyel nggak mau menikah alasan sibuk mengajar lah,ingin konsentrasi belajarlah!"
Ayah mencercaku habis-habisan sebelum akhirnya mereka berdua menertawakanku sementara aku hanya bisa nyengir melihat mereka terus menggodaku.

Kemarin aku memang membuat banyak alasan ketika Ayah menjodohkanku dg Anisa tapi memang benar aku tak ingin menikah dulu masih banyak yg harus kukerjakan.Jika aku tiba2 menikah maka konsentrasi ku semakin terpecah akhirnya studi S1 ku di STKIP mungkin terbengkalai juga atau jika aku lebih memilih studi S1 ku,giliran istriku yg terlantarkan sungguh berdosanya aku bila demikian belum lagi jadwal mengajarkan di MA Tebuireng lumayan padat.

Namun,setelah bertemu Anisa tadi pagi rasanya semua aktivitas mengajar dan studi S1 ku terasa menjadi nomor kesekian.Aku ingin menikah dg Anisa menyempurmakan separuh ibadahku agar aku lebih tenang menjalani hidup berdamping dg istri yg shalehah.Insya Allah

Ya,Rabb.Aku sungguh jatuh cinta.

"Kamu juga harus shalat istikharah semoga Allah memberi petunjuk yg terbaik bagimu," kata Ayah mengakhiri pembicaraan kami sore ini,kumandang adzan Magrib sudah terdengar.

***
Malam ini kami berkumpul bersama dimeja makan.Selesai makan Ayah memulai pembicaraan.
"Tadi sore Ayah bertemu Kyai Faqih ternyata Kyai Faqih ingin bertemu dan berbicara langsung denganmu mungkin beliau ingin mengetahui keseriusanmu untuk menikahi Anisa.Kyai Faqih sedikit kecewa karena sebelumnya kamu telah menolak perjodohan itu tapi semoga saja Kyai Faqih bisa mempertimbangkannya lagi.Besok sore Kyai Faqih menunggumu dirumahnya,Jar"
Aku mengangangguk sekali.

"Jangan lupa minta maaf atas penolakanmu kemarin.Perlihatkan keseriusanmu ingin membina keluarga dg Anisa,Cintailah Anisa karena Allah" kata ibu menambah kuatnya niatan suciku untuk meminang Anisa.

Seusai makan bersama,aku langsung kembali mengisi nilai rapot tengah semester anak2 kelas X1 IPA 1 yg kebetulan aku wali kelasnya aku membuka jendela kamar lebar2,hujan tak turun malam ini tapi mendung menyelimuti separuh langit hanya beberapa bintang yg berkelip diujung sana sementara bulan juga tersaput awan.Malam ini terasa membosankan bagiku.

Wahai malam mengapa engkau tak lekas pergi agar fajar cepat hadir dan sore lekas menjelang agar aku dapat segera bertemu kekasihku.Ah,Anisa izinkan aku tidur nyenyak malam ini aku tak ingin bertemu engkau lagi dalam mimpiku,aku tak ingin semakin jatuh cinta kepadamu.Wahai malaikat penjaga malam tolong sampaikan salam rinduku pada Anisa.

***
Hujan deras mengguyur sore ini dalam jas hujanku,aku memacu motorku ke dusun Tebuireng rumah Kyai Faqih yg hanya berjarak 5 km dari rumah kami yg berada didesa Cukir.Saat sampai rumahnya hujan mulai reda aku berteduh diserambi mushala sambil melipat jas hujanku dan merapikan diri.

Kyai Faqih menyambutku langsung dan mempersilahkan ku duduk.Terlihat bibir beliau masih bergemuruh tasbih.
"Bagaimana,Jar? Kemarin Ayahmu bilang jika kamu meralat keputusanmu.Benarkah?"

"Ya,Kyai.Saya minta maaf atas kekhilafan saya,saya terlalu gegabah mengambil keputusan tapi sejujurnya,Kyai.Saya mengambil keputusan itu karena saya masih takut menikah saya takut tidak bisa membagi waktu saya dengan istri yg berujung menelantarkannya selain mencemaskan soal nafkah Kyai juga tahu saya masih butuh biaya banyak untuk menyelesaikan studi S1 saya di STKIP.Sementara saya juga mengajar di MA Tebuireng dan Anisa juga masih kuliah di IKAHA kami sama2 sibuk dg aktifitas masing2 saya takut tidak bisa membahagiakan Anisa dan banyak kecemasan yg lain,Kyai."

"Menikahlah,maka kalian akan kaya,Allahlah yg mencukupi kebutuhan kalian asal kalian menikah karena semata-mata karena Allah.Dan kawinlah orang2 yg sendirian diantara kamu,dan orang2 yg layak (berkawin) dari hamba2 sahayamu yg lelaki dan hamba sahayamu yg perempuan.Jika mereka miskin,Allah akan memampukan mereka dg karunia Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian Nya) lagi maha mengetahui.

Aku tersenyum mendengar penjelasan Kyai Faqih hatiku berdesir semacam ada hawa surga yg tiba2 menyelinap ke dalam relung hati.

"Tapi mengapa kamu tiba2 berubah pikiran ingin menikah dg Anisa?"

Pertanyaan Kyai Faqih membuatku salah tingkah tiba2 sesosok tubuh muncul dari dalam rumah.Anisa membawa teh hangat untuk kami,rasanya jantungku berhenti sesaat melihat Anisa tersenyum dibalik kerudung putihnya lalu kami sama2 menunduk.Anisa meletakkan 2 cangkir diatas meja beruntung sekali aku yg masih bisa mencuri pandang lewat meja kaca yg membentuk bayangan wajah Ayu Anisa.

"Anisa,ini adalah Fajar putra Pak Yazid yg abi ceritakan kemarin"
Subhanallah! Untuk pertama kalinya Anisa menyapaku dg senyum cepat2 aku mengendalikan perasaan dan mencoba tersenyum sesederhana mungkin meski aku malu sekali lalu kami saling menunduk sebelumnya akhirnya Anisa kembali masuk kedalam rumah.

"Anisa,cantik kan?" kata Kyai Faqih sebelum terkekeh "Tapi aku tak ingin kamu menikahi Anisa karena kecantikannya aku ingin kamu menikahi Anisa dg tulus karena Allah.Anisa ingin melihat keseriusanmu,Ia sempat kecewa karena penolakanmu kemarin untuk itu Anisa meminta jika kamu serius ingin menikah dg Anisa maka kamu harus melakukan satu hal sebelum Anisa menerimamu menjadi suaminya.Apa kamu mau melakukannya?"

"Saya harus melakukan apa,Kyai?
Kyai Faqih menghela nafasnya lalu terdiam beberapa saat.
"Anisa ingin agar kamu melakukan mabit di Masjid Jami Cukir.I'tikaf lah didalam masjid selama 3 malam berturut-turut mulai ba'da Magrib hingga Subuh dan jangan keluar masjid selama i'tikaf tentu saja siang hari kamu boleh melakukan aktifitas seperti biasanya.Allah maha mengetahui apa kita kerjakan.Apa kamu bersedia,Jar?"

Aku menyetujui Permintaan Anisa meskipun terdengar aneh sekali bukan tentang mahar nikah atau semacamnya tapi ia memintaku untuk mabit di Masjid Jami Cukir.Ah,apapun itu aku akan memenuhi permintaannya.Insya Allah tak sulit i'tikaf selama 3 malam berturut dimasjid tanpa keluar masjid sekalipun.

"Baiklah,Kyai.Saya akan memenuhi permintaan Anisa"
"Kemarilah setelah kamu mabit selama 3 malam tata niatmu sebelum melakukan mabit.Jangan mabit karena Anisa tapi mabitlah karena Allah"

Masjid Jami Cukir letaknya sekitar 120 meter dari rumah kami dan 100 meter dari jalan raya.Sedikit masuk kedalam gang aku dan Ayah sering shalat Jum'at di masjid tersebut selain dimushala seberang jalan kami hanya cukup berjalan kaki saja untuk sampai kesana.

Masjid tersebut berhimpitan dg pesantren Darul Falah tak heran jika masjid tersebut selalu semarak oleh santri2 yg tholabul ilmi dipesantren besar itu.Masjid Jami Cukir lumayan luas dan sebagian telah bertingkat banyak sekali kegiatan yg rutin diadakan di masjid diantaranya kegiatan Remaja Masjid,pembacaan Maulid Diba' hingga kegiatan mingguan ibu2 muslimah.Terlebih bulan Ramadhan.kegiatan dimasjid tersebut semakin semarak.Ada pengajian kitab salaf di setiap ba'da shalat subuh,dzuhur dan ashar yg dikaji oleh KH.Ishomuddin Hadzik dari Tebuireng dan 2 ustadz dari pesantren Darul Falah.

Namun ada satu kegiatan rutin yg melibatkan jama'ah yg cukup besar bahkan bisa mencapai ratusan bahkan ribuan jama'ah.Kegiatan jama'ah Thariqat Naq-Sabandiyah tersebut rutin diadakan setiap hari senin oleh karena itu kegiatan tersebut lebih populer dg nama senenan begitu banyaknya jama'ah biasanya hingga meluber mendekati jalan raya.

Aku mengenal beberapa takmir masjid tersebut ada Pak Hamid yg rumahnya tepat didepan masjid,Pak Zuhdi yg tinggal tepat diselatan seberang masjid dan beberapa teman remaja masjid lainnya.

Menjelang Magrib aku dan Ayah berangkat kemasjid.Aku telah membicarakan tentang rencana mabit malam ini pada Ayah aku hanya membawa mushaf Al Qur'an,sehelai jaket,sepotong roti,sebotol air mineral dan sedikit uang untuk jaga2 jika diperlukan.

Seusai shalat Magrib aku minta izin pada Pak Hamid untuk mabit malam ini dan insya allah 2 malam berikutnya.Pak Hamid pun mengizinkannya meskipun ia sedikit heran karena sebelumnya aku tidak pernah mabit dimasjid kecuali bulan ramadhan.Kalaupun diluar bulan ramadhan aku bermalan dimasjhd jika ada kegiatan remaja masjid yg berlangsung hingga larut malam dan aku malas untuk pulang.

Aku membaca Al Qur'an hingga menjelang shalat isya.Aku menata kembali niatku,aku ingin mabitku malam ini karena Allah bukan karena meminang Anisa atau tujuan yg lain.Hanya karena Allah semata.

Nawaitu i'tikafa lillahi ta'ala
Ba'da shalat isya dan shalat sunnah ba'diyah aku melanjutkan tiwalah Al Qur'an,aku tak sendiri malam itu ada beberapa santri yg menghabiskan malam dg membaca Al Qur'an tapi sayang satu persatu dari mereka meninggalkan masjid seiring merayapnya malam.

Menjelang pukul 10 malam,aku mulai letih karena terlalu lama duduk aku memperbarui wudhuku kemudian shalat tasbih 4 rakaat dg 2 salam berbeda dg shalat tasbih yg biasa dikerjakan pada siang hari,4 rakaat dg 1 salam.

Kubaca tasbih sebanyak 15 kali setelah membaca surah Al Fatihah dan surah Al Qur'an lainnya sedangkan setelah tasbih ruku' aku bertasbih 10 kali begitu juga setelah membaca tahmid saat i'tidal setelah tasbih sujud,setelah duduk diantara 2 sujud dan setelah tasbih sujud kedua masing2 bertasbih 10 kali kemudian bertasbih 10 kali juga saat duduk istikharah menjelang rakaat pertama begitu juga pada rakaat kedua,ketiga dan keempat sehingga jumlah total semuanya ada 300 tasbih dalam 4 rakaat shalat tasbih.

Biasanya aku shalat tasbih sekali dalam sebulan Insya Allah aku akan mengerjakannya disetiap malam selama mabit di Masjid Jami Cukir ini menyenangkan sekali bisa mengerjakan shalat tasbih yg merupakan tuntunan Rasulullah ada semacam kekuatan dan energi positif yg kuhirup dari setiap tasbih yg kubaca hingga aku merasakan semakin dekat dg Allah.

"Jika engkau bisa mengerjakannya setiap hari satu kali maka kerjakan.Jika tidak bisa maka kerjakan pada setiap Jum'at satu kali,jika tidak bisa juga maka kerjakan dalam seumur hidupmu satu kali saja"

Malam semakin larut kini tinggal aku sendiri didalam masjid.Beberapa lampu diserambi masjid telah padam hanya lampu didalam masjid ini yg masih kubiarkan menyala.Aku meneruskan membaca Al Qur'an kembali.Bersembunyi dari balik jaketku dari terpaan angin yg menerobos celah pintu masjid sesekali kuteguk air mineral.

Saat mulai letih aku menyelinginya dg shalat sunnah 2 rakaat juga memperbanyak berdzikir aku tak ingin kesempatan berharga ini berlalu begitu saja.Rutinitas yg padat disetiap hari seringkali melalaikan aku untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah inilah saatnya untuk menambal celah2 amalan sunnah yaumiyah.

Tak terasa aku membaca Al Qur'an hingga pukul 1 pagi aku sangat letih hingga kubersandar didinding untuk mengurangi penatku aku terkantuk berkali-kali dalam duduk bersilaku sementara tanganku masih menggenggam mushaf kecil.

Hingga aku terjaga saat jam besar yg berada dipojok berdentang keras sekali sebanyak 2 kali aku meluruskan kedua kakiku yg terasa berat sekali karena berjam-jam duduk bersila kuteguk air mineral dan melahap sebungkus roti yg kubawa dari rumah.

Kemudian aku menggosok gigi dan berwudhu.Dalam sepertiga malam yg terakhir ini,angin malam berhembus semakin kencang langit sedikit berawan rembulan nampak temaran.

Pagi ini aku merasa tak sendiri tubuhku terasa hangat sekali meski angin sekali-kali menamparku saat mengambil air wudhu.Aku merasa ada ribuan malaikat turun ke bumi berebut wudhu denganku,sebelum menjemput ampunan doa dan asa dari hamba Allah yg sedang terjaga untuk Nya.

Aku mengerjakan shalat Tahajud sebanyak 6 rakaat kemudian kututup dg shatat witir sebanyak 3 rakaat aku berharap menemukan seperti malam terakhir milik Nya pada 2 malamku berikutnya karena aku ingin selalu menjadi hamba yg selalu disayang Allah.

Kemudian aku melanjutkan tilawah Al Qur'an hingga menjelang subuh aku berdiri lagi untuk shalat sunnah fajar 2 rakaat sebelum muazin mengumandangkan adzan subuh.

Alhamdulilah! Aku telah menyelesaikan mabit malam ini dg baik meski masih mengantuk berat aku tetap harus mengajar di MA Tebuireng dan mengerjakan tugas kuliahku.Aku beruntung sekali karena hari inh aku hanya mempunyai satu jam mengajar saja itu pun pagi hari jadi aku aisa qailulah yg cukup menjelang dzuhur untuk bekal mabit nanti malam.

Dalam mabit ke 2 malam ini aku juga membawa hasil ulangan harian yg harus kukoreksi.Bagaimanapun tugas tersebut merupakan tanggung jawabku sebagai pendidik aku berharap mabit ke 2 berjalan seperti kemarin.Aku pun melakukan amalan ibadah seperti kulakukan kemarin malam.Tilawah Al Qur'an,shalat tasbih,qiyamul lail dan memperbanyak dzikir.Alhamdulilah! Aku lebih banyak terjaga meski terkantuk menjelang shalat Tahajud.

***
Malam ke 3,berbeda dg malam pertama dan kedua mabit pada malam ketiga ini terasa lebih ringan.Aku merasa nyaman sekali bahkan aku dapat menyelesaikan tugas kuliahku dan Silabus serta rencana pelaksanaan pembelajaran hanya semalam meski belum berupa ketikan paling tidak aku akan lebih mudah mengetiknya karena aku sudah membuat drafnya.

Tugas kuliah tersebut hanya kukerjakan saat aku letih tilawah Al Qur'an namun aku lebih banyak memilih tilawah dalam setiap mabitku hingga aku sering terkantuk dalam duduk bersilaku dg mushaf Al Qur'an yg masih tergenggam ditangan.

Tiba2 aku terjaga oleh lantunan surah Al Qur'an yg sedikit keras,ada seorang yg sedang shalat tepat disampingku kupandang lekat wajahnya yg sepertinya aku mengenalnya.Subhanallah! Ia adalah Hasanuddin rumahnya tak jauh dari masjid ini,Ia juga siswa kelas X1 IPA 1 di MA Tebuireng.

Suaranya sangat merdu melantunkan surah Al Qur'an.Ia terlihat khusyuk dan thuma'ninah dalam sethap gerakan shalatnya aku tak henti2 nya bertasbih dalam hati.Hampir tak percaya ternyata masih ada remaja yg masih mau menghidupkan sepertiga malam terakhir Mu,Ya Allah.Remaja yg masih mau memakmurkan masjid.Aku harus banyak belajar padanya tentang semangat mendekatkan diri kepada Allah.Tentang hati yg selalu merindu untuk bertemu dengan Mu.

Saat aku menuju tempat wudhu untuk memperbarui wudhuku aku melihat sebuah becak yg sarat dg kubis,wortel,kentang dan sayuran lainnya aku baru tahu Hasanuddin juga membantu Ibunya mengantarkan sayuran untuk dijual dipasar padahal sekarang masih jam 3 pagi.Hasanuddin harus mengayuh becak yg sedemikian beratnya ditambah lagi dingin yg begitu sangat tapi ia masih mau menyempatkan diri untuk shalat Tahajud dimasjid sebelum mengantarkan sayurannya kepasar.Subhanallah!

Aku menghampiri Hasanuddin seusai salam kedua dari shalatnya.Ia hanya tersenyum bibirnya masih bergemuruh dzikir.
"Bapak masih disini? Ada kegiatan apa kok sampai bermalam dimasjid?" sapanya.
"Tidak ada,hanya ingin i'tikaf saja.Apa kamu qiyamul lail disini setiap hari?"
Hasanuddin hanya mengangguk sekali sembari tersenyum.
"Permisi,Pak.Saya harus mengantar sayuran kepasar.Sayurannya agak banyak khawatir belum selesai menatanya dikios saat subuh tiba."

"Iya,silahkan.Hati2!"
Hasanuddin bergegas meninggalkan masjid.Hasanuddin yg kurus itu harus mengayuh becaknya yg sarat dg sayuran.Ya Rabb,izinkan aku memiliki putra yg saleh seperti dia suatu saat nanti anak yg tidak saja berbakti kepada orang tua tapi juga mencintai Mu.

Astaghfirullah! Kunci milik Hasanuddin tertinggal! Segera kupungut kunci yg tergeletak diatas karpet aku setengah berlari mengejar Hasanuddin dari becaknya aku teriak lirih saja,aku tak ingin membuat kegaduhan dipagi buta ini ternyata Hasanuddin telah berada diujung gang hendak menyeberang kejalan raya.Tanpa kunci itu,Hasanuddin tidak bisa membuka kiosnya.

"Hasanuddin! Kuncimu tertinggal!"
"Astaghfirullahal'adzim! Terima kasih,Pak."
Aku hanya tersenyum sembari mengatur nafasku yg sengal sementara Hasanuddin dan becaknya tengah menyeberang jalan kemudian aku kembali ke masjid.

Astaghfirullah! Aku telah keluar dari masjid! Apakah Kyai Faqih akan memaklumi perbuatanku? Apakah beliau akan menerima alasanku? Apakah hanya sekedar mengembalikan sebuah kunci saja aku harus keluar masjid? Padahal bisa saja,Hasanuddin mengambil sendiri kuncinya yg tertinggal.Entahlah,bagaimanapun jika aku tak mengembalikannya langsung Hasanuddin tetap mengambil sendiri kuncinya tapi sungguh malang sekali jika ia harus kembali lagi dg becaknya yg berat itu atau jika ia memilih meninggalkan becaknya dijalan sementara ia harus kembali kemasjid maka sungguh rawan sekali nasib sayuran dan becaknya.

Apapun alasannya aku hanya ingin sedikit bersedekah pada pemuda pilihan Allah tersebut pemuda yg rela menanggalkan selimut hangatnya untuk menjemput segala keberkahan yg Allah telah dihamparkan Nya dipagi buta ini.Meskipun aku tahu aku telah kehilangan kesempatan untuk meminang Anisa.Ah,Anisa.

***

Sore ini aku menemui Kyai Faqih kembali.Sesuai permintaan beliau untuk menemuinya setelah kuselesaikan mabit selama 3 malam dimasjid.
"Bagaimana,Jar?" Bagaimana mabitmu?"
"Alhamdulillah,Kyai.Saya sudah mengerjakannya.Namun,afwan Kyai.Pada mabit yg ke 3 saya terpaksa harus keluar dari masjid."
"Apa kamu masih ingat peraturannya?"
"Masih,Kyai."

Kyai Faqih mengangguk berkali-kali.kami terdiam beberapa saat.Entah apa yg akan Kyai Faqih akan putuskan.
"Baiklah karena kamu telah keluar dari masjid kamu telah gagal.Apapun alasannya kamu telah gagal.Sekarang,apakah kamu masih ingin menikahi Anisa?"
"Insya Allah,hati ini masih ingin selalu menyentuh hati Anisa karena Allah lah saya mencintai Anisa izinkan saya menyempurnakan separuh ibadah saya bersama Anisa."

"Tapi kamu telah gagal!"
Aku terdiam sekarang yg kubutuhkan hanya keiklasan untuk menerima apapun keputusan Kyai Faqih.
"Baiklah.Malam jumat besok ada mabit bersama di masjid Tebuireng,aku beri kesempatan sekali lagi karena kulihat kesungguhanmu.Jar,tapi ingat! Jangan keluar dari masjid lagi selama mabit! Dengan alasan apapun! Mabit ini hanya semalam pergunakan dg sebaik-baiknya tata lagi niatmu karena Allah maha mengetahui."

Subhanallah! Kemurahan hati Kyai Faqih sungguh luar biasa.Aku harus mempergunakan kesempatan kedua ini dg baik aku harap tak ada halangan lagi dalam mabitku nanti.

Masjid Tebuireng letaknya ditengah-tengah koplek pesantren Tebuireng salah satu pesantren tertua di Indonesia ini,telah memiliki ribuan santri yg berasal dari penjuru tanah air dan beberapa dari luar negri dg tujuan nyantri atau sekadar riset penelitian.

Sebenarnya pesantren Tebuireng telah memiliki masjid baru yg megah letaknya tepat diutara SMP A.Wahid Hasyim yg merupakan salah satu sekolah dibawah yayasan pesantren Tebuireng.Masjid yg bernama Ulil Albab tersebut juga terletak dekat dg komplek Asrama pesantren putri Tebuireng.

Namun mabit bersama yg rutin tiap bulan sekali tersebut bertempat di masjid lama Tebuireng meski telah terjadi renovani disana sini karena sebagian kayu telah lapuk tapi sebagian besar bagian masjid ini masih menompangnya.Mihrab,jendela lantai dan bagian dalam masjid yg lainnya masih selalu dipertahankan dan dijaga keasliannya.

Nuasa pesantren salaf yg begitu kental dalam masjid ini.Ada kedamaian hati yg selalu kutemukan saat berada didalamnya karena selalu ada santri yg bersimpuh dan membaca Al Qur'an disini.Hingga nuansanya terasa begitu sejuk beradu dg lantunan lirih Al Qur'an dari bibir santri hingga aku slalu memilih shalat dibagian dalam masjid ini.Seakan kubisa merasakan kehadiran Allah dihatiku seakan ada sejuta malaikat bertasbih yg berdesakan dan berebut tempat denganku didalam masjid yg tidak terlalu luas ini.

Menjelang Magrib aku sudah berada dipelataran masjid Tebuireng ada banyak sekali masyarakat yg ikut dalam mabit malam ini.Banyak wajah2 yg tak asing bagiku Pak Rahmad Budiono guru Matimatika,Pak Bek guru sosiologi,Pak Saiful,Pak Na'im dan beberapa guru dilingkungan yayasan pesantren Tebuireng.Sepertinya mereka memang sengaja ingin ikut mabit bersama.

Aku segera mengambil tempat dishaf pertama karena aku ingin selalu mendapat keberkahan dalam shalatku.Aku menyesal sekali mengapa tidak dari dulu aku ikut mabit rutin setiap bulan ini aku selalu menolak ajakan Pak Rahmad untuk mabit.Aku hanya mengikuti pengajian kitab salaf oleh KH.Ishaq Latief selepas isya dipesantren Tebuireng ini padahal aku bersama jamaah mabit yg lain dapat menyatukan hati,berdzikir,memohon ampunan bersama hingga doa kami terakumulasi dan membumbung ke angkasa hingga cahaya Allah slalu menyinari hati dan keberkahan hidup selalu mengiringi kami.

Shalat Magrib berjamaah pun berlangsung dg Imam KH.Musta'in Syafii selaku dewan pengasuh.Lantunan surah Al Quq'an beliau sungguh indah hingga membuat kami khusyuk dalam setiap rakaat dan thuma'ninah dalam setiap rukun nya.

Seperti biasa jamaah shalat Magrib ini selalu membludak terlebit mabit bersama ini bahkan,hingga tersambung masuk kedalam komplek santri yg berhimpitan dg masjid.

Gemuruh dzikir bersama-sama seusai shalat begitu membahana hingga melambung tinggi dan nyaris menyentuh langit kemudian dilanjutkan shalat sunnah awwabin.Beberapa santri masih berada dalam masjid sekadar berdzikir atau membasahi bibir mereka dg hafalan dan tilawah Al Qur'an.

Setelah shalat isya berjamaah dilanjutkan dg pembacaan istighosah bersama kemudian dilanjutkan ceramah KH.Musta'in Syafii.Ceramah yg begitu memesona dan lincah disertai guyonan sederhana membuat para santri tergelak dan bersorak hingga kami tak terkantuk meski ceramah baru berakhir menjelang pukul 11 malam.

Beberapa santri terlihat meninggalkan masjid.Beberapa dari mereka melanjutkan dg membaca Al Qur'an bercengkrama bahkan telah terlelap diatas sajadah mereka.Aku memperbarui wudhuku kemudian shalat 2 rakaat dan melanjutkan tilawah Al Qur'an.Malam semakin beranjak tua berteman sunyi angin seakan tak berhembus dalam masjid ini hanya lantunan Al Qur'an yg saling beradu dan mengambang dilangit2 masjid hingga berjejal dan menerobos keluar jendela.Masjid ini seakan terangkat hingga kurang sekilan menyentuh langit.

Terkadang rasa kantuk menggelayut manja.Aku sering terkantuk dalam dudukku hingga aku beristighfar berkali-kali dan memperbarui wudhuku.Aku mendengar gemericik air dari kran yg tak tertutup rapat juga pada genangan air yg terus mengalir untuk mensucikan kaki sebelum ke masjid.Ah,terasa segar sekali menikmati setiap basuhan anggota wudhuku.

Saat hendak kembali kemasjid,aku melihat Pak Rahmad sedang menuntun Pak Na'im yg sedang menggigil kedinginan.
"Ada apa,Pak?"
"Pak Na'im masuk angin saya akan mengantarkannya pulang," jawab Pak Rahmad sebelum batuk berkali-kali.Kulihat wajah Pak Rahmad juga pucat.
"Biar saya saja yg mengantarkan Pak Na'im pulang.Pak Rahmad sebaiknya pulang juga."

kami membantu Pak Na'im dan menuntunnya ketempat pakir.

Saat aku mengantarkan pak Na'im aku menitikan air mata ,aku telah keluar masjid,aku telah menyia-nyiakan kesempatan kedua.Apakah ini pertanda aku dan Anisa tak berjodoh? Bagaimanapun,aku tidak mungkin membiarkan Pak Na'im dan Pak Rahmad sakit.
Ya Rabb,mudahkan segala urusanku

Selepas ashar aku menemui Kyai Faqih kembali,aku nyaris tanpa semangat menghadapi ini namun aku harus tetap menemui Kyai

Faqih dg membawa kegagalan ini meskipun aku sudah tahu keputusan apa yg akan Kyai Faqih ambil untukku.

"Mengapa kamu terlihat lesu,Jar?"
Aku hanya diam & tertunduk.
"Kamu gagal lagi?"
"Afwan,Kyai"

Tak terasa air mataku menitik.
"Astaghfirullahal'adzim! Aku tlah memberimu kesempatan ke 2 kamu tetap saja melewatkannya

Sudalah! pulanglah! kalian tak berjodoah!

Kyai Faqih beranjak dari kursinya dan meninggalkanku yg sedang tersedu.

Aku terdiam beberapa saat sebelum akhirnya beranjak pergi,aku tidak mungkin menjelaskan apa yg terjadi.

Aku tak pernah melihat Kyai Faqih marah seperti ini.Aku menuntun motorku hingga sampai ke pagar rumah.Meninggalkan rumah Kyai Faqih bersama gerimis & air mata yg berjatuhan dipipikiu sore ini.

"Fajar!"
Tiba2 Kyai Faqih memanggilku berada Didepan pintu rumah.
"Kemarilah!"
Apa yg terjadi? Mengapa Kyai Faqih memanggilku?
"Kemarin ada 3 lelaki yg juga ingin Meminang Anisa mereka juga harus mabit selama 3 malam seperti mabitmu yg pertama tidak dimasjid Cukir tapi dimasjid Nurul Anwar Blimbing mereka akan mulai mabit malam Jumat lusa,aku beri kesempatan lagi kesempatan ygh terakhir bagimu.

Bergabunglah dg mereka bertiga!"
"Baiklah,Kyai"
Kemudian aku meninggalkan rumah Kyai Faqih saat itulah aku bertemu dg Anisa yg sedang berpayung.
Subhanallah! Kami saling berpandangan sekilas kemudian kami menunduk.Ia mengenakan baju Kurung putih berwarna putih sedikit kebiruan dibeberapa bagian ia terlihat anggun sekali.Ah,Anisa akankah kumiliki Hatimu?
Ya Rabb,jagalah hati ini dan pertemukan hati kami dg cinta Mu.

Ba'da Magrib aku baru sampai di Masjid Nurul Anwar ini,sedikit telat karena aku harus mengantar Ibu ke RSU Jombang ada tetangga Ibu yg melahirkan.

Masjid Nurul Anwar ini sangat sederhana bentuknya sebagian terlihat terbuka dan minim tembok hanya kaca bening dan beberapa ukiran kayu sederhana sehingga masjid ini nampak luas.

Aku bertemu 3 laki2,aku bisa menebaknya mereka adalah ke 3 saudaraku yg mabit dimasjid ini,ada tas rangsel disamping mereka.Mereka terlihat begitu siap untuk mabit malam ini.

Lelaki pertama bernama Pak Agus meski ia hanya lulusan SMA saja tapi ia telah tercatat sebagai PNS dikantor dinas pendidikan Kabupaten Jombang.Pak Baihaqi adalah lelaki kedua peserta mabit,ia lulusan Universitas Islam Malang sekarang mengajar di SMA N 3 Jombang.Lelaki ketiga bernama Pak Hasan,ia guru di MTS N Plandi Jombang kami berempat langsung akrab tanpa terlihat ada semacam persaingan atau permusuhan.Malah,mereka berniat mengundurkan diri jika mereka tahu bahwa yg melamar Anisa tidak seorang saja .Namun,akhirnya kami memutuskan untuk tetap menyelesaikan mabit ini apapun hasil dari keputusan Kyai Faqih nanti.

Seusai shalat isya dikejutkan oleh kedatangan seorang Pak Tua Yg hanya berkaos singlet dan bersarung tapi kami tahu ia bukan orang gila hanya lelaki tua yg miskin dan pikun entah dari mana asalnya tiba2 sudah berada diserambi masjid.

Kami mencoba bertanya tentang tempat tinggalnya hanya terjawab dg gelengan dan anggukan kepala kemudian Pak Baihaqi memberikan sebungkus nasi untuk Pak Tua tersebut.Pak Tua itu langsung melahapnya seketika,kami coba bertanya tentang nama dan alamatnya ia hanya mengangguk berkali-kali bahkan bicaranya ngelantur.

Tiba2 Pak Tua tersebut menggigil serta merta Pak Baihaqi melepas jaket yg ia kenakan dan langsung diberikan kepada Pak Tua.

"Rumah saya di Pulerejo,saya mau kesurabaya tapi uang hilang dibus.Saya mau ke Surabaya"

Rupanya Pak Tua itu telah kehilangan uang dibus atau mungkin lupa tidak membawa uang untuk ke Surabaya

Hingga kondektur bus menurunkannya di depan masjid.
"Mengapa ke Surabaya" tanyaku.
"Cucu!" jawabnya singkat.
"Apakah keluarga dirumah tahu,jika Bapak pergi ke Surabaya?"

Pak Tua itu hanya menggeleng,sementara Pak Baihaqi mengancingkan jaket yg Pak Tua kenakan kemudian Pak Baihaqi memberi sejumlah uang untuk Pak Tua kedermawanan Pak Baihaqi memang luar biasa.

"Ini sekadarnya,Pak.Pulanglah! Keluarga Bapak dirumah pasti sangat mencemaskan lain kali saja ke Surabaya.Bersama keluarga saja,jangan sendiri ya,Pak" pinta Pak Baihaqi.

"Tidak! Saya tidak mau uang,saya mau ke Surabaya bertemu cucu!"
"Ke Surabaya lain kali saja,ini sudah larut malam sebaiknya bapak segera pulang keluarga dirumah pasti sedang kebingungan mencari Bapak" pinta Pak Baihaqi kembali.

Akhirnya ia mau menerima uang pemberian Pak Baihaqi kemudian kami mengantarkan ke bibir serambi masjid sementara Pak Tua itu berjalan sendiri kearah jalan raya untuk menunggu bus ke Pulorejo.

Tapi aku tidak tega,bagaimana mungkin membiarkan Pak Tua yg pikun itu pulang sendiri? Akankah ia benar2 pulang? Atau malah nekat ke Surabaya lagi? Tidak,aku tidak mungkin membiarkan Pak Tua pikun itu pulang sendiri.Aku segera menyusul dan mengantarnya pulang dg motorku.

***

Ada sebuah kereta kelinci yg diparkir didepan masjid Nurul Anwar sore ini.Puluhan santri TPQ sedang belajar Qira'ati diserambi masjid sebagian tertib mengaji tapi ada yg berlarian hingga membuat sibuk ustadz dan ustadazahnya mereka terlihat lucu dg kerudung penceng diwajahnya sementara itu ketiga saudaraku juga terlihat sibuk mengajar Qira'ati.

Pak Hasan menghampiriku,kuucap salam padanya.
"Mereka ini adalah santri TPQ dari Nurul Iman kami sengaja mengajak mereka kesini dalam rangka memakmurkan masjid.Pembelajaran Qira'ati dimasjid ini kurang berkembang dg adanya kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat disini kebih antusias pada pendidikan Al Qur'an putra putrinya sekaligus juga bisa menjadi rekreasi bagi santri TPQ Nurul Iman yg lebih penting Kyai Faqih akan terkesan dg mabit kita!"

Subhanallah! Aku mengiyakan niatan mereka yg ingin memakmurkan masjid ini dg cara mendatangkan santri TPQ Nurul Iman yg Pak Hasan sendiri yg menjadi pendidik di TPQ tersebut.

Menjelang Magrib semua aktifitas TPQ sudah selesai mereka sudah kembali pulang dg kereta kelinci.Masjid mulai lenggang kembali,tenang.

Selepas isya kami berempat mengadakan diskusi sederhana dg menelaah dan mengambil hikmaq surah dari Al Qur'an kemudian kami lanjutkan pada shalat tasbih berjamaah lalu istirahat karena nanti malam kami Qiyamul lail bersama.

Malam ini terasa dingin sekali tak seperti mabit malam pertama kemarin hingga aku mengenakan 2 jaket sekaligus untung saja karpet dimasjid ini lumayan tebal,aku melanjutkan tilawah Al Qur'an hingga separuh malam.

***
Aku datang menjelang Magrib pada mabit ke 3 malam ini meski aku telah gagal dalam mabitku yg pertama tapi aku ingin tetap mabit dan beri'tikaf malam ini,aku juga bisa shalat tasbih berjamaah dg ke 3 saudaraku.

Terkadang ingin menangis jika teringat akan Anisa.Kenapa Allah tak mengizinkan hati kami bertemu? Adakah hati ini telah kotor? Ya Rabb,Zat yg maha mengetahui segala isi hati jika hati ini tak mencintai Anisa karena Mu maka hapuslah hasratku untuk memilikinya namun jika hati ini mencintai Anisa karena Mu maka pertemukan hati kami dalam naungan cinta Mu ikatlah hati kami dg temali cinta Mu agar keberkahan Mu selalu menyertai kami.

Saat aku datang sebagian pagar masjid telah bercat baru padahal sebelumnya warna putihnya telah pudar ternyata ke 3 saudaraku tersebut baru saja mengecat pagar masjid.

"Tadi kami bertiga mengecat pagar tapi belum selesai,habis isya nanti kami akan melanjutkan lagi jika mau Pak Fajar juga bisa ikut.Ya itung-itung untuk memakmurkan masjid kalau masjid lebih indah banyak pula jamaah yg datang ini dalam rangka memberi kesan baik akam kehadiran kita bahwa kita tidak saja mabit tapi juga memperindah masjid,apalagi besok kita sudah tidak disini lagi.

Astaghfirullah! Aku beristighfar lirih mendengar penjelasan Pak Agus.
"Afwan,Pak malam ini saya tidak mabit disini saya minta izin karena malam ini saya harus ikut membantu mempersiapkan untuk acara akhir sanah madrasah sekolah besok.

Pak Agus terlihat kecewa dg penolakanku,aku lebih memilih mementingkan acara akhir sanah besok karena aku yg bertanggung jawab untuk acara besok.
"Jika meninggalkan masjid ini berarti Pak Fajar gagal"
"Saya tahu,Pak.Biarlah mungkin bukan rezeki saya mungkin Anisa bukan jodoh saya tapi besok sore saya tetap akan menemui Kyai Faqih."

***
Angin sore masih bergetar didedaunan pohon anggur daunnya lebat menutupi sebagian halamah rumah Kyai Faqih.Sinar matahari sore ini terasa hangat anak2 kecil berlarian mereka hendak mengaji di TPQ milik Kyai Faqih sementara kulihat Anisa duduk disamping abi nya kemudian ia beranjak masuk kedalam rumah setelah mengetahui kedatanganku.Kyai Faqih langsung menyambutku dg hangat dan wajah yg berseri-seri.

"Kalian akan menikah tahun ini atau tahun depan? Secepatnya saja!"
"Subhanallah! Apa maksud Kyai? Siapa yg akan menikah?"

Kyai Faqih malah tertawa keras sekali hingga kursinya bergetar.
"Ya,kamu dg Anisa,Jar! Siapa lagi?"
"Subhanallah! Mengapa?"
Lagi2 Kyai Faqih tertawa terbahak,aku semakin tidak mengerti.
"Apa kamu sudah berubah pikiran lagi?"
"Tapi,Kyai.Afwan saya tidak mengerti bukankah saya telah gagal memenuhi syarat? Bahkan mabit di masjid Nurul Anwar pun saya gagal"

"Justru karena gagal itulah kamu akan menikah dg Anisa.Sekarang ceritakan alasan mengapa kamu mengantarkan kunci milik Hasanuddin yg tertinggal?"
"Bagaimana Kyai tahu?"
"Sudahlah! Ceritakan saja!"
"Saya simpati sekali pada pemuda seperti Hasanuddin tidak saja berbakti pada orang tua,dg mengayuh becak yg sarat sayuran dan menyiapkannya untuk dijual dipasar tapi ia juga mencintai Allah,ia menyempatkan untuk Qiyamul lail dimasjid sebelum ia berangkat kepasar dipagi buta.Subhanallah! Jika saya tidak mengantar kuncinya maka ia akan kembali dg mengayuh becak yg penuh dg sayuran ituatau jika becaknya telah sampai dipasar,dan ia kembali kemasjid tanpa becak maka akan butuh banyak waktu padahal saat itu telah menjelang subuh,saya hanya ingin sedikit bersedekah pada pemuda pilihan tersebut meskipun saya tahu perbuatan saya tersebut dapat menggagal pernikahan saya."

"Lalu mengapa kamu mengantar Pak Na'im pulang?"
"Kyai juga tahu tentang itu?"
"Sudahlah! Ceritakan saja!"
"Saat mabit dimasjid Tebuireng tersebut,Pak Na'im terlihat sakit awalnya Pak Rahmad yg ingin mengantarkannya pulang tapi Pak Rahmad juga terlihat sakit kemudian sayalah yg ganti mengantar Pak Na'im pulang karena esoknya Pak Na'im ada jam mengajar kewajiban manusia tidak saja beribadah kepada Allah melainkan juga menolong sesama manusia.Saya hanya ingin sedikit bersedekah,biarlah saya kehilangan kesempatan ke 2 saya."

"Berarti kamu sudah tidak ingin menikah dg Anisa?"
"Justru saya semakin mantap ingin menikah dg Anisa,menyempurnakan separuh ibadah bersama Anisa.Saya berusaha menjaga kemurnian niat,saya tak ingin menikah dg Anisa hanya karena berhasil menyempurnakan mabit.Apakah mabit saya akan barakah jika saya melalaikan orang lain yg membutuhkan pertolongan saya?"

"Lalu mengapa kamu juga mengantar Mbah Pur pulang ke Pulorejo?"
"Maksud Kyai,lelaki tua yg dimasjid Nurul Anwar?"
Kyai Faqih hanya mengangguk.Aku hampir tidak percaya ternyata Kyai Faqih juga mengenal Pak Tua yg pikun itu.
"Saya juga tidak mungkin membiarkan Pak Tua itu pulang sendiri,Kyai.Ia sudah tua dan pikun saya khawatir keluarganya pasti sangat cemas karena Mbah Pur pergi tanpa pamit.Anehnya,saat sampai dirumah Mbah Pur keluarganya terlihat tenang sekali."

Kyai Faqih malah tertawa mendengar penjelasanku sementara aku semakin tidak mengerti.
"Mengapa kamu menolak ajakan mengecat masjid?"
"Menurut saya cara mereka memakmurkan masjid adalah kurang tepat tidak dg menghias masjid tapi dg mendekatkan diri pada Allah serta amar ma'ruf nahi munkar bahkan Rasulullah pernah merobohkan masjid yg dibangun oleh orang2 munafik.Begitu juga ketika membawa santri TPQ Nurul Iman ke masjid Nurul Anwar bukan cara mereka yg keliru tapi niat mereka kurang tepat.

Hanyalah yg memakmurkan masjid2 Allah ialah orang yg beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat,menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah maka merekalah orang2 yg diharapkan termasuk golongan orang2 yg mendapat petunjuk.

Maaf kelancangan saya,Kyai.Tujuan yg baik berawal dari niat yg baik pula kita sering kali terjebak pada hal2 yg sebenarnya bertujuan baik namun penyakit hati seringkali mengancam niatan suci untuk itu menjaga kemurniatan niat karena Allah semangat sangat penting itulah yg berusaha saya lakukan."
"Barakallahulaka! Menikahlah dg Anisa,putraku!"
"Apa maksud,Kyai?"

"Sebenarnya semua penghalang dalam mabitmu,kamilah yg mengaturnya kami minta bantuan Hasanuddin,Pak Na'im,Pak Rahmad,Mbah Pur,Pak Agus,Pak Baihaqi dan Pak Hasan untuk menggagalkan mabitmu semua hanya sandiwara!"

"Astaghfirullahal'adzim! Apa maksud,Kyai?"
"Dari semula kami telah merestui pernikahan kalian.Ini hanya permainan,Anisa yg merencanakannya."
"Mengapa,Kyai?" Apakah ini balasan dari Anisa karena saya sempat menolak perjodohan kemarin?"

"Tidak,putraku.Kami hanya ingin mengetahui kejernihan hatimu menyikapi hal yg kuhadapi.Anisa yg lebih tahu alasan tepatnya,lebih jelasnya kamu bisa menanyakannya setelah kalian menikah nanti itupun jika kamu tidak berubah pikiran lagi."
"Saya tetap ingin menikah dg Anisa apapun alasan Anisa,izinkan saya untuk mencintai Anisa karena Allah."

Hari pernikahan pun tiba,resepsi yg sederhana digelar dihalaman rumah Kyai Faqih sementara ijab qabul berlangsung semalam.Kyai Faqih sendiri yg menikahkan kami sebuah mushaf Al Qur'an yg cantik dan seperangkat alat shalat lengkap telah kuberikan sebagai mahar namun mahar sebenarnya adalah mahar cinta yg tulus karena Allah yg telah kupersembahkan kepada Anisa.

Gerimis malam ini seakan tanpa henti tapi aku suka,aku teringat pada aku yg dulu yg slalu menitipkan doa diantara rintik gerimis agar dapat menikmati gerimis tak seorang diri ada belahan hati yg menemani indahnya gerimis yg bertasbih disetiap rintiknya.

Permintaan hati tersebut terwujud malam ini aku dapat mendekap Anisa belahan hati yg aku cintai setelah kami shalat sunnah 2 rakaat bersama kami menikmati gerimis yg berjatuhan diluar jendela kini Anisa telah berada dalam dekapanku.

"Maafkan aku,suamiku.Mabit itu sekadar sandiwara untuk menguji kesungguhan dan keimanan calon suamiku.Apakah ia mencintaiku karena kecantikanku ataukah mencintaiku karena Allah."

"Mengapa kamu melakukan itu?"
"Sssttt... Jangan terburu-buru,"jemari lembut tangannya menyentuh bibirku."Aku akan menjawabnya setelah kamu melakukan tugasmu."
Anisa menutup jendela kamar lalu menguncinya.
"Tugas apa?"

Anisa malah tertawa kecil sembari memutar tubuhnya hingga kerudungnya terjatuh dan tergerai rambut indahnya hingga ia jatuh dalam pelukanku.
"Tugasmu adalah mabit malam ini,suamiku.Tidak diluar melainkan didalam kamar ini!"

Kulihat surga saat kutatap matanya kubaca isyarat cinta pada setiap gerak bibirnnya hingga kubertasbih memuji Nya berulangkali hingga ia berbisik ditelingaku,"Karena... Karena aku ingin meyakinkan diriku bahwa engkau mencintaiku karena Allah."

Angin dan gerimis masih bercumbu sembari bertasbih diluar sana,penuh cinta,penuh berkah sesekali menyapa kami dg lembut lewat celah jendela hingga kami selalu berselimut kebahagiaan dan keberkahan.

BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

Tamat.


baca juga :