Rabu, 29 Januari 2014

Kisah Hikmah

Kisah Hikmah

 Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si pemuda.
" Oh… saya mau ke Jakarta terus - connecting flight ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua ",jawab ibu itu.
" Wouw… hebat sekali putra ibu " pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.
" Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu..?, Bagaimana dengan kakak adik-adik nya..?"
" Oh ya tentu " si Ibu bercerita :" Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang..."

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.
" Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ..?"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
" anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak..". " Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, " Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ..? “

Apakah kamu mau tahu jawabannya??????…

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,

” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani..”

BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

Kisah Cinta Sahabat Nabi Abu Hurairah ra dan Asmah binti umamah

Kisah Cinta Sahabat Nabi Abu Hurairah ra dan Asmah binti umamah

Asma binti Umamah adalah seorang perempuan Arab yang sangat jelita. Kecantikannya tersohor ke seluruh negeri. Selain cantik, Asma seorang perempuan terpelajar yang sangat cerdas. Asma sosok perempuan idaman setiap lelaki. Namun, hingga usianya terus beranjak dewasa, tak ada satu pun lelaki yang dia terima lamarannya.

Suatu ketika, Khalifah Adillah bin Marwan mengutus seseorang untuk meminang Asma lewat orangtuanya. Khalifah itu hendak menikahkan anak semata wayangnya yang sudah lama mengincar Asma. Mendapat pinangan dari seorang Khalifah, ternyata tidak membuat Asma gembira, tapi justru dia kembali menolak pinangan itu. Sampai beberapa kali pinangan diberikan, Asma tetap menolaknya. Awalnya, orangtua Asma bingung apa yang diinginkan oleh anak perempuannya itu.

Asma hanya berkata dengan penuh keyakinan, “Allah akan memberikan jodoh yang baik dan terbaik untukku.”
Asma selalu memanjatkan doa dan bertahajud kepada Allah agar didatangkan jodoh yang baik dan terbaik baginya. Pada suatu hari, Asma kedatangan sahabat lamanya, Abu Hurairah. Asma mengenal Abu Hurairah sebagai orang yang sangat saleh dan berbudi. Begitu pun orangtua Asma mengenal Abu Hurairah sebagai sahabat Asma sejak kecil. Sebenarnya Abu Hurairah tak sengaja berkunjung ke rumah Asma. Saat itu dia sedang membeli barang dagangan untuk dijual kembali di kotanya.

Namun, pada pertemuan itu, Abu Hurairah malah bercerita tentang keadaannya sekarang. “Istriku meninggal karena sakit dan aku memiliki seorang anak perempuan yang salihah berusia 3 tahun.”
Mendengar cerita itu, Asma berkata, “Jika kau menginzinkan, aku akan membantumu mengasuh putrimu”.
“ Maksudmu ? “, Abu Hurairah terkejut dengan ucapan Sahabatnya.
“ Sudah lama aku berdoa kepada Allah untuk dipertemukan dengan jodohku yang terbaik, entah mengapa ketika aku bertemu denganmu dan mendengar ceritamu, aku jadi yakin ini jawaban atas doaku “.

Tentu saja Abu Hurairah yang juga mengenal baik Asma, menyambut tawaran itu dengan bahagia. Demikian juga orangtua Asma, Mereka berbahagia. Namun Pernikahan Asma menjadi pergunjingan di kalangan masyarakat, banyak yang mencibir karena menganggap Asma yang cerdas bertindak gegabah dalam menentukan jodohnya.
Asma menolak anak Khalifah, tetapi malah menikah dengan seorang duda beranak satu. Namun, Asma tidak peduli dengan gunjingan itu, begitu pun orangtuanya. Sebagai seorang perempuan, dia pun mendapatkan hak untuk memilih jodohnya. Orangtua Asma justru merasa bahagia. Anak perempuannya menikah dengan seorang lelaki yang saleh dan taat beribadah serta berbudi luhur, sedangkan anak Khalifah belum tentu mampu memimpin keluarga yang diridhai Allah.
BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

atau anda ingin membaca
Kisah Rasulullah SAW Mencubit Pipi Istrinya
ROMANTIS ITU
Kisah Adzan Terakhir Sahabat Bilal Ra
...............................................................................................
semoga masih banyak wanita-wanita seperti Asmah binti Umamah ra..
aamiin ^_^

Dalam Islam, memang ada anjuran untuk menikahi seseorang karena 4 hal, yaitu harta benda, nasab, kecantikan/ketampanan, dan agamanya. Asma yang jelita dan cerdas memilih Agama sebagai faktor utama memilih jodoh.

“Ummu Salamah, istri Nabi saw. Bertanya, ‘Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua kali , tigakali, dan empat kali (maksudnya menikah lagi sampai empat kali karena suamimya meninggal ) . Lalu, dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga ? Nabi saw. Menjawab, ‘Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, ‘Ya Rabbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat.” 
(HR ATH-THABRANI)

Selasa, 28 Januari 2014

Kenapa nabi Muhammad saw melarang umatnya untuk mempunyai istri lebih dari 4?

kenapa nabi Muhammad saw melarang umatnya untuk mempunyai istri lebih dari 4?

gimana? bingung jawabnya ^_^


ini dia jawabanya :


Allah swt berfirman: " Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki- laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki- laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mu’min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu’min. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al ahzab 50)


BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

Kisah-kisah Lucu dan Nasehat

Kisah-kisah Lucu dan Nasehat

1.Sebuah bus yang penuh dengan muatan penumpang sedang melaju dengan cepat menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari belakang.

Seorang penumpang mengeluarkan kepala keluar jendela bus dan berkata dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa mengejar!”

Orang tersebut menjawab, “Saya harus mengejarnya . . .” Dengan nafas tersenggal-senggal dia berkata, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!”

apa hikmahnya menurut teman-teman ? ^_^


2. Ada dua grup pariwisata yang pergi bertamasya ke pulau Yi Do di Jepang. Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang jalan terdapat banyak lubang. Salah satu pemandu berulang-ulang mengatakan keadaan jalannya rusak parah dan tak terawat.

Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.”

Nasehat :Walaupun keadaannya sama, namun pikiran yang berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda pula. Pikiran adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, bagaimana berpikir, keputusan berada di tangan Anda.



3. Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang sama pula yaitu menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti mencela, “Tidak mempunyai cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”

Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”

nasehat: Terkadang orang yang lebih tua, bukan hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.



4. seorang Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar. Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!”

Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”

bagaimana menurut teman-teman ?


5. Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”


6.  Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu.

Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya
BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

bagaimana menurut teman-teman ? ^_^



sumber : bukucatatan-part1.blogspot.com

Kisah Mahasiswa Telat Ujian

Kisah Mahasiswa Telat Ujian

Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.

Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:

“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?” 


pesan buat para mahasiswa "jangan pernah membohongi dosen".... hahaha :D




sumber: http://pai-umy.blogspot.com/2011/11/cerita-lucu-penuh-hikmah-telat-ujian.html

Tujuh Golongan Yang Akan di Naungi Allah swt

Tujuh Golongan Yang Akan di Naungi Allah swt

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda: “ Ada tujuh Golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya yaitu: Pemimpin yang adil, remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah ta’alaa, seseorang yang senantiasa hatinya tertaut dengan masjid, dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab: “sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shodakoh kemudian ia merahasiakannya sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya meneteskan air mata”. (HR.Bukhari dan Muslim).

Minggu, 26 Januari 2014

Cerpen Iblis Ngambek

Cerpen Iblis Ngambek

   Seorang juru cerita suatu hari mendadak ngambek. Ia tidak mau lagi bercerita tentang manusia, karena manusia kini makin sensitif dan tidak tahan kritik. Di puncak kebingungannya, yang bisa ia lakukan hanyalah tidur dan tidur. Dalam tidur lelapnya itulah ia bermimpi di datangi iblis. Bukan main takutnya sang juru cerita melihat sosok iblis yang seram: berbadan tinggi besar, dengan mata besar dan raut muka sangar. Ketajutan itu membuat ia gagal mengidentifikasi sosok yang ditemuinya
” Kamu jangan takut.Jelek-jelek begini aku juga makhluk Tuhan. Manusia biasa menyebutku iblis,’ujar Iblis
Sang juru cerita semakin ketakutan. Tetapi, sang iblis yang ternyata ramah inimencegahnya untuk takut. Ia berjanji tidak akan menggangu sang juru cerita. Ia justru minta tolong. Katanya, sang iblis sudah lama memendam kejengkelan terhadap bangsa manusia. hanya kepada sang juru cerita ia mau menceritakan beban perasaan yang selama ini menindihnya. Beginilah pengakuannya: “Saya, atas nama Iblis, dengan ini menyatakan: mengundurkan diri sebagai penghasut dan penggoda manusia untuk berbuat dosa. Keputusan ini saya ambil dengan sesadar-sadarnya, tanpa tekanan atau intimidasi, apalagi disuap olah manusia.
“Perlu saya tegaskan bahwa Iblis tak mengenal suap atau korupsi. Jadi, apabila ditemukan oknum Iblis mengkorupsi uang negara, maka oknum Iblis itu telah kangslupan manusia. Bahkan tidak jarang perilaku manusia itu lebih iblisistik dari pada Iblis itu sendiri. Sebab, manusia itu makhluk kemungkinan, artinya bisa buruk bisa sangat baik. Sedangkan Iblis dan Malaikat itu nahkluk kepastian. Iblis pasti buruk dan Malaikat pasti baik. Jika manusia gagal mengelola hidupnya, maka keberadaannya bisa lebih buruk dari Iblis. Sedangkan bagi manusia yang berhasil me-manage perilakunya, maka keberadaannya bisa lebih tinggi dari pada malaikat.
“Pada mulanya, jumlah pengikut saya hanya beberapa. Tetapi, setelah banyak manusia menjadi sukses karena setia mengikut petunjuk saya, amak jumlah pengikut saya pun membengkak. Saking banyaknya, sampai-sampai bangsa manusia rela menyuap saya dengan harkat dan harga dirinya, sekaligus hari depan hidupnya. Saya benar-benat kewalahan. Formulir pendaftarannya selalu dicetak ulang menjadi bermilyar-milyar eksemplat demi memenuhi hasrat manusia untuk menjadi pengikut saya. Jutaan manusia mengagumi saya, Aku menjadi ilham, termasuk dalam sastra.
“Di setiap kota di bawah matahari, namaku adalah poros dari lingkaran pendidikan keagamaan, seni, dan filsafat. Bila bukan karena aku, tak ada kuil yang dibangun, tak ada menara arau istana didirikan.Aku adalah keberanian yang menciptakan gerak dalam diri manusia. Aku adalah sumber dari yang mengucapkan orisinalitas pikiran. Aku adalah tangan yang menggerakkan tangan-tangan manusia. Aku  Iblis abadi. Aku adalah Iblis yang diperangi manusia agar mereka tetap hidup. Bila meraka berhenti memerangi aku, kelambanan dan kemalasan akan mematikan pikiran, hati, dan jiwa, sesuai dengan hukuman anah dan mitologi dahsyat mereka….
“Tetapi itu dulu!
“Sekarang ini, puisi parodik ciptaan Burung Pengelana asal Lebanon itum Kahlil Gibran, terasa sia-sia, bahkan sedikit ngoyo-woro , mencari-cari dan terlalu out of date. Sebab, selam ini, bangsa manusia membutuhkan Iblis hanya untuk dicatut namanya, sehingga setiap tindakan penyimpangan menjadi sah danlegitimate . Tidakan korusi, merampok memperkosa, dan membunuh, serta menindas yang terang-terangan dilakukan secara murni dan konsekuen olah bangsa manusia, selalu dikatakan karena bisikan Iblis. (Enak aja…manusia makan depositonya, gua yang kena getahnya). Iblis elalu manjadi kambing hitam dan keranjang sampah kesalahan dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Ini sungguh tidak fair dan mencoreng citra korps Iblis.
“Bagaimana mungkin saya, sang Iblis yang celaka ini, bisa melakukan itu? Lha wong sudah cukup lama saya ini menganggur. Juklak dan juknis kerja kami, yang sengaja di buat untuk menggoda manusia agar tersesat, sudah lama kami simpan dalam laci. Segala hasutan, bisikan dan godaan saya sudah tidak mempan lagi menelikung manusia. Saya pun telah putus asa menjadi provokator dosa-dosa manusia, lha wong manusia kini makin pintar menjadi provokator bagi bangsanya sendiri. Hasut sana hasut sini agar terjadi ledakan permusuhan antar suku, antar agama, dan antar golongan demikebanggaan picisan kelompok-kelompok tertentu yang berbahagia jika negeri ini morat-marit atau pecah…..
“Sebagai Iblis yang masih punya hati nurani, saya menangis menyaksikan semua ini. Berliter-liter air mata menetes dan mengalir dari mata saya ( saya mendadak heran kok tiba-tiba Iblis macam saya ini jadi cengeng seperti sinetron Indonesia itu…)
“Saya benar-benar sedih, bukan karena saya kehilangan job untuk menggoda manusia, tetapi ngeri melihat ulah manusia yang telah sukses besar melakukan transforamsi budaya dengan mengadopsi nilai-nilai keiblisan secara sempurna. Bahkan, saking sempurnanya, meraka tidak lagi butuh mentor dan fasilitator kejahatan macam saya, Iblis yang celaka ini.
“Saya sangat sedih, bukan karena bangsa manusia itu meninggalkan saya. Bukan, tetapi justru karena para manusia itu kini sudah tidak malu lagi membuka kursus-kursus, bimbingan-bimbingan belajar, dan sekolah kepribadian bagaimana menjadi Iblis yang baik. Dan, yang paling mencemaskan, nilai-nilai keiblisan itu sudah menjadi sistem budaya, sistem politik, sistem sosial, sistem ekonomi yang lengkap dengan kurikulum serta juklak dan juknisnya. Edan! Kenthir!
“Tidak mengherankan jika sekarang kursus-kursus mengenai kepribadian Iblis telah menggeser dominasi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang selalu menggembleng watak manusia berkepribadian unggul. Saya merasa kasihan kepada guru-guru, dosen-dosen, dan para profesor yang berdedikasi tinggi itu. Mereka kini menjadi kehilangan lahan untuk mendidik mengajarkan kemuliaan dan keluhuran.
“Manusia kini telah jauh melangkahi saya, Iblis yang celaka ini. Otak mereka jauh lebih cemerlang. Sedala tindak penyimpangan mereka jauh lebih sistematis. Itulah kenapa sekarang ini orang tidak perlu takut lagi kepada Iblis macam saya ini. Iblis sudah menjadi masa silam dalam sejarah peradaban dan sejarah kebiadaban manusia. Ia hanya sepotong makhluk yang tetap dipertahankan eksistensimya, agar lembaga-lembaga yang memeperjuangkan nilai kemanusiaan tetap eksis, tetap ada, meskipun semuanya makin terasa sia-sia bagi manusia Iblis…
“Itulah sebabnya, saya mengundurkan diri sebagai Iblis.”
Mendadak, sang Juru Cerita bangun. Ia mengusap-usap pelupuk matanya. Ia bersyukur bahwa peristiwa yang mengenaskan itu hanyalah mimpi. “Untung masih ada Iblis yang bisa dijadikan kambing hitam olah manusia….,”katanya.
cerpen karya : INDRA TRANGGONO

sumber: http://adhvara.wordpress.com/2010/03/04/iblis-ngambek/

Sabtu, 25 Januari 2014

Makna Filosofi Uang Rupiah

Makna Filosofi Uang Rupiah | Nasehat uang

di balik mata uang rupiah ada nasehat tersembunyi...
mau tau?  yuk lanjut ^_^

coba perhatikan uang ini 










yupz benar.. 100.000  ada artinya loh..  
coba lihat dua gambar proklamator indonesia..  sudah merdeka bukan..
itu artinya.. jika kita punya uang 100.000 artinya kita sudah merdeka ^_^
dan dua proklamator itu memakai peci.. artinya beliau pantas berada di masjid..
artinya..  sedekah 100.000 di masjid itu yg lebih pas..  emang mau ke masjid bawa golok(uang 1000)... gak mungkin kan sob... pasti pake' uang 100.000 kan bawa peci ^_^

coba liat gambar ini 
Add caption


  







yupz.. betul.. seribu..  coba anda lihat pattimura.. beliau bawa golok kan..?
berarti belum merdeka..  artinya.. kita masih berjuang.. belum merdeka.. ^_^  trus gak pantes.. kalau orang bawa golok ke masjid..  iya gak..?  coba kalau uang 100.000  kan pantes tuh.. hehe

sekarang coba liat gambar ini 










gimana sob?  kalau yang ini.. ?  hehe 
berjuang gak.. merdeka gak..  hehe

semoga bermanfaat ^_^



sumber:  penulis sendiri
mencarinasehatkehidupan.blogspot.com

Arti Gelar "Lc"

Arti Gelar "Lc"

Pernah melihat dari kalangan ustadz atau ustadzah.. yang meiliki gelar "Lc" di belakang namanya?
mungkin anda perlu membaca artikel ini ^_^

ada yang menyebut Lc sebagai ‘Lulusan Cairo’. Ini mungkin agak dekat dari arti sebenarnya karena gelar Lc sendiri banyak diperoleh di kawasan negara timur tengah. 

Kairo adalah ibukota Negara Mesir, negara yang berada di kawasan timur tengah, seperti yaman, Sudan, Pakisatn, dan negara lainnya. 

Tidak heran jika kemudian banyak yang menilai gelar Lc adalah sebutan bagi lulusan universitas timur tengah, termasuk di dalamnya adalah universitas LIPIA ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan ArabJAKARTA 


Mereka yang belajar Bahasa Arab dan Syariah di kampus luar negeri atau di LIPIA, maka bisa mendapatklan gelar 'Lc' itu.

Gelar 'Lc' sendiri bukan singkatan dari Bahasa Arab, tetapi berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu "LiCense" yang bisa diartikan sebagai gelar sarjana strata satu atau S 1. 

Selain itu, gelar sarjana selevel strata satu atau strata dua (S2) di Arab sendiri tidak ramai disematkan di belakang nama warga Arab. Yang lebih sering dipakai hanyalah gelar doktor di belakang nama seseorang.
BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 

BACA DISINI

semoga bermanfaat sob ^_^

Jumat, 24 Januari 2014

Kisah Menyeimbangkan Kehidupan

Kisah Menyeimbangkan Kehidupan

Pada suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".


bagaimana menurut anda?

sumber andriewongso.com

Dialog Pemuda dan Motivator

Dialog Pemuda dan Motivator

Suatu ketika seorang pemuda menelepon seorang motivator. Ia tampak sedih.Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. motivator itu mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.

“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini”.


“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya dengan lembut.

Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.

“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”

“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Motivator.

“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!”

“Kalau begitu bagus sekali,” sahut pemuda penuh antusias.

“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”.

“Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”

“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”

“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.

Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.

“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.

Kamis, 23 Januari 2014

Ketika Kyai Kecopetan


Ketika Kyai Kecopetan

Kyai Arwani adalah Kyai yang terkenal dengan hafalan Qur'annya. Pesantrennya yang diasuhnya "Yanbu'ul Qur'an" di Kudus menjadi salah satu kiblat para hafidz-hafidzoh di Jawa Tengah.

Suatu hari ketika bepergian, di saat beliau turun dari bus di terminal Terboyo Semarang, Kyai Arwani kecopetan. Entah sudah tahu atau memang pura-pura tidak tahu, Kyai Arwani tidak perduli jika baru saja kecopetan. Santri yang mendampingi dan tahu kejadian kecopetan terkejut, seketika itu pula mereka pada mengejar pencopetnya.


"Copet...! Copet...!" teriaknya sambil mengejar. Suasana menjadi gaduh, serabutan, karena orang lain ikutan mengejar pencopet.

Tapi sayang, pencopetnya terlalu lincah berlari dan tampaknya cukup menguasai medan hingga gagal ditangkap. Para santri pada kecewa dan marah-marah pada pencopet yang sudah raib itu. Berani-beraninya si copet mengganggu sang Kyai, begitu kira-kira pikir mereka. Copetnya pun keterlaluan, tidak lihat-lihat siapa yang akan dijadikan korban. Dan tentu saja, pencopet tidak peduli hal itu. Mungkin yang diingat oleh pencopet adalah uang, uang dan uang. Bagi copet, siapa saja yang pegang uang, uang tetap bernilai uang. Yang juga tak kalah mengherankan adalah Kyai Arwani, tidak perduli dengan apa yang barusan terjadi. Seolah-olah tidak terjadi apa- apa pada dirinya. Tenang-tenang saja, sibuk dengan dzikirnya. Sampai- sampai santrinya harus memberi tahu bahwa Kyai baru saja kehilangan dompet disikat pencopet.

"Kyai, Njenengan baru saja kecopetan!" kata santrinya memberitahu.

"Oh, ya?" jawab Kyai santai.

"Benar, Kyai. Tapi kami gagal menangkapnya! Keterlaluan betul pencopet itu!"

"Alhamdulillah.... Sudahlah kalian tidak perlu ribut-ribut. Saya bersyukur, yang dicopet itu saya!"

"Apa maksudnya Kyai?"

"Syukur....syukur..... Alhamdulillah. Karena saya yang dicopet, bukan saya yang jadi pencopetnya!"

Tentu saja para santri pada bengong mendengar jawaban Kyai.

"Kok bisa begitu Kyai?"

"Sekarang apa jawab kalian jika aku tanya, lebih baik mana, menjadi orang yang dicopet atau menjadi tukang copetnya?" tanya beliau kemudian.

Jawaban Kyai sungguh tak terbantahkan, masuk akal. Nuansa zuhud dan kesufian mengiringi ucapan- ucapan Kyai. Para santri yang menyertai beliau pada geleng-geleng kepala tanda paham dan takjub. Dan para santripun mendapat pelajaran berharga yang belum pernah mereka jumpai dalam teori. Rupanya, dalam musibahpun bisa timbul rasa syukur, seperti yang sudah dicontohkan Kyai Arwani.

Cerita yang mampu membuat kita tersenyum dan juga mendapat banyak hikmah di dalamnya. Subhanallaah... Betapa bersyukur itu tidak hanya ketika kita mendapatkan sesuatu. Namun, seperti yang telah dicontohkan Kyai Arwani di atas bahwa bersyukur pun dapat dilakukan ketika kita kehilangan sesuatu.


Sumber : http://bloggerndesonet.blogspot.com/2014/01/harga-terbaru-review-dan-spesifikasi.html 

Nasehat Kematian Yang Menyentuh Jiwa

Nasehat Kematian Yang Menyentuh jiwa

Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz r.a mengiringi jenazah. Ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur jenazah tadi. Beberapa sahabatnya bertanya, “wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau menjadi walinya. Engkau menungguinya disini lalu akan meninggalkannya“.
Umar berkata, "ya". Sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakang. Maukah kalian kuberitahu apa yang ia katakan kepadaku?“.
Mereka menjawab, “Tentu”.
Umar berkata, “Kuburan ini memanggilku dan berkata, ‘Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?‘, “Tentu“, jawabku.
Kuburan itu berkata, “Aku bakar kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota badannya?“.
Tentu“, jawabku.
Aku cabut (satu per satu dari) telapak ke tangannya, lalu dari tangannya ke lengan dan dari lengan menuju pundak. Lalu kucabut pula lutut dari pahanya. Dan paha dari lututnya. Ku cabut pula lutut itu dari betis. Dan dari betis menuju telapak kakinya“.
Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis dan berkata,
Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan didalamnya adalah kehinaan. Pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup didalamnya akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya.
Janganlah kau tertipu oleh dunia. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia. Dimanakah penduduk yang membangun suatu kota, membelah sungai-sungainya dan menghiasinya dengan pepohonan, lalu tinggal di dalamnya dalam jangka waktu sangat pendek. Mereka tertipu, menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbuat maksiat.
Demi Allah, di dunia mereka dicengkeram oleh hartanya, tak boleh begini dan begitu, dan banyak orang yang dengki kepadanya. Apa yang diperbuat oleh tanah dan kerikil kuburan terhadap tubuhnya? Apa pula yang diperbuat binatang-binatang tanah terhadap tulang dan anggota tubuhnya?
Dulu, di dunia mereka berada di tengah-tengah keluarga yang mengelilinginya. Diatas kasur yang empuk dan pembantu yang setia. Keluarga yang memuliakan dan kekasih yang menyertainya. Tetapi ketika semuanya berlalu dan maut datang memanggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?
Tanyalah mereka tentang lisan, yang sebelumnya mereka gunakan berbicara. Juga tentang mata yang mereka gunakan melihat hal-hal yang menyenangkan. Tanyakan tentang kulit yang lembut dan wajah yang menawan serta tubuh yang indah, apa yang dilakukan cacing tanah terhadap itu semua? Warnanya pudar, dagingnya dikunyah-kunyah, wajahnya terlumuri tanah. Hilanglah keindahannya. Tulang meremuk, badan membusuk dan dagingnya pun tercabik-cabik.
Dimanakah para punggawa dan budak-budak? Dimana kawan, dimana simpanan harta benda? Demi Allah, mereka tidak membekali si mayit dengan kasur, bahkan tongkat untuk bertopang sekalipun. Dahulu dirumah mereka merasakan kenikmatan. Kini ia tenggelam dibawah benaman tanah. Bukankah kini mereka tinggal ditempat yang lusuh dan menjijikan? Bukankah sama saja bagi mereka; siang dan malam? Bukankah sekarang mereka tenggelam dalam pekatnya kegelapan? Tak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang tercinta.
Berapa banyak orang yang dulunya mulia, kini wajahnya hancur. anggota badannya tercerai berai. Mulut mereka belepotan dengan darah dan nanah. Binatang-binatang tanah mengerubuti jasad mereka, sehingga satu per satu anggota tubuh terlepas. Hingga akhirnya tak tersisa, kecuali hanya sebagian kecil saja. Mereka telah meninggalkan istananya. Berpindah dari tempat lapang ke lubang yang sempit. Sesudah itu, istri-istri mereka dinikahi orang lain. Anak-anaknya pun berkeliaran dijalan. Harta bendanya dibagi-bagi oleh ahli warisnya.
Diantara mereka, ada pula yang dilapangkan kuburnya. Diberi kenikmatan dan bersenang-senang dengannya didalam kubur. Tetapi ada pula yang di adzab dalam sempitnya lubang kubur. Menyesali apa yang telah mereka kerjakan.
Umar lalu menangis dan berkata, “Wahai yang menjadi penghuni kubur esok hari, bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana kafanmu? Dimana minyak (wewangian untuk orang mati)mu dan dimana dupamu? Bagaimana nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi. Celakalah aku, dari bagian tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku, dalam keadaan bagaimana aku kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang akan diturunkan oleh Rabbku?“.
Ia menangis dan terus menangis, lalu pergi . Tak lebih dari satu pekan setelah itu, beliau meninggal. Semoga Beliau dirahmati Allah.


sumber : http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=43935:nasehat-kematian-umar-bin-abdul-aziz&catid=140:kiamat&Itemid=405

Selasa, 21 Januari 2014

Dialog Penuh Hikmah Tentang Jilbab

Dialog Penuh Hikmah Tentang Jilbab

semoga kisah ini bermanfaat untuk teman2.. bukan maksud menyuruh.. hanya saling nasehat menasaehati dalam hal kebenaran..

A : "aku sebel sama orang yang suka nyuruh aku pake jilbab, gak da kerjaan lain apa.."

B: "mungkin dia sekedar memberimu saran. Karena itu merupakan kewajibannya juga"

A: "aku gak butuh nasehatnya, aku tau agamaku, lagian tu orang mau ikut campur aja"

B: "jangan salah faham dulu, mungkin dia hanya mencoba berbuat baik sama kamu. itu tandanya dia sayang sama kamu"

A: "sayang..? gak campuri urusanku baru namanya sayang"

B: (senyum) memakai jilbab itukan satu hal yang wajib untuk dilakukan. wajib itu kalo gak di lakukan jadi dosa, dgn dia menyuruhmu memakai jilbab, itu artinya dia gak mau kalo kamu dapet dosa"
A: "siapa yg bilang kalo pake jilbab itu wajib..?"

B: "Allah, di Al Qur'an kan ada"

A: "Yaa iya sih.. Tapi itukan bukan dosa besar. menolong orang, shalat dan puasa itu lebih penting"

B: "emang pake jilbab gak penting..? lagian lucu lagi.. kamu sholat karena ta'at tapi gak mau ta'at untuk berhijab"

A: "bener juga sih. tp apa yang kamu pakai itu gak penting. yang penting itu punya hati yang baik"

B: "apa yg kamu pakai ga penting..? trus buat apa kamu menghabiskan waktu satu jam untuk berdandan..?"

A: "maksudnya..?"

B: "kamu menghabiskan uang untuk make up, dan menghabiskan waktu untuk menata rambutmu. jadi, 'penampilan itu penting' ya kan..?

A: "bukan.. yang aku maksud, jilbab itu bukan hal yg penting dlm agama"

B: "kalo ga penting, kenapa di Al Qur'an ada..?"

A: "ia, tapi kita kan gak bisa mengikuti semua hal yang ada di Al Qur'an. Kamu gak paham. kalo pake hijab. siapa yang mau menikah dgn aku..?

B: "Oh, jadi orang yang pake Hijab gak bakalan nikah gitu?"

A: "ya gak gitu juga. Ok, gimana kalau aku menikah dan suami aku gak suka? trus nyuruh aku melepaskannya..?"

B: "gimana kalau suami kamu nyuruh kamu melakukan perampokan..? Kamu mau..?"

A: "itu gak nyambung. Perampokan itu kejahatan"

B: "lah... emangnya gak mematuhi Penciptamu bukan kejahatan?"

A: "udahlah, ngapain siy selembar kain aja di permasalahkan..?"

B: (senyum) Hijab itu bukan cuma selembar kain. Ini tentang kepatuhan kpd Allah Ta'ala. hijab itu selain bagian dari syari'at, tp jg sbg bukti keberanian, bukti keimanan dan identitas perempuan. Beda dengan rok mini dan celana ketat, itu untuk apa?"

A: "itu namanya Fashion. aku tu mau bebas"

B: "Fashion yang didesain dan dipromosikan oleh kebanyakan perusahaan, dan kamu pikir dapat membuat kamu bebas? yang diekspos perempuan dan menggunakan perempuan sebagai komoditas"

A: (diam)

B: "perusahaan atau iklan yg kamu bilang fashion itu sebenarnya telah memaksamu untuk memakai apa yang mereka mau untuk kamu pakai, apa itu yang di namakan bebas..?"

A: "sudahlah, berenti ngurusin aku. aku gak mau pake jilbab. titik..!! gak cocok dgn jaman sekarang, lagian aku tu masih muda belum pantes pake jilbab"

B: "Astaghfirullah, baiklah, ya udah. nanti kamu katakan itu kepada Allah ya ketika kamu ditanya di hari pembalasan..!!

A: (diam)

____________

Mungkin pendapat2mu mampu membungkam pikiranmu. dan kamu senang dgn keputusan akhirmu untuk tidak berhijab dgn alasan hijab sudah tidak sesuai dgn jaman dan alasan2 lainnya.
Tapi bisakah di hari kelak nanti kamu mengatakan alasan2 itu kepada Allah..?

Mungkinkah Allah akan memerima alasan2 kamu itu..?

Dan mungkin kamu lupa, bahwa kematian bisa datang kapan saja

_________

Ya, hiidayah memang milik Allah, dan kita tidak bisa memaksakan hidayah kepada orang lain


copas : FB Annisa Ummu Abdillah
sumber : http://learning-forbetterlife.blogspot.com/2012/11/dialog-ringan-penuh-hikmah-aku-ga-mau.html.

Sabtu, 18 Januari 2014

Situs-situs islam terpopuler

Situs-situs islam terpopuler

jika anda sering mampir di situs-situs.. mungkin 30 situs ini bisa anda kunjungi ^_^
berikut:

1. republika.co.id
2. dakwatuna.com
3. arrahmah.com
4. voa-islam.com
5. pkspiyungan.org
6. eramuslim.com 
7. hidayatullah.com
8. uii.ac.id
9. syariahmandiri.co.id 
10. fimadani.com 
11. uin-malang.ac.id 
12. umm.ac.id 
13. islampos.com 
14. uad.ac.id 
15. muslim.or.id 
16. nu.or.id 
17. konsultasisyariah.com
18. umy.ac.id 
19. hizbut-tahrir.or.id 
20. islamedia.web.id
21. bersamadakwah.com
22. myquran.org
23. muamalatbank.com
24. pengusahamuslim.com
25. nahimunkar.com 
26. rumaysho.com
27. radiorodja.com 
28. asysyariah.com
29. mizan.com
30. suara-islam.com 

semoga bermanfaat

kebahagiaan itu seperti Celana Dalam

kebahagiaan itu seperti Celana Dalam

My man, kebahagiaan itu persis seperti celana dalam. Serius? Saya tidak sedang bergurau.

Coba lihat di sekitar kalian, apakah ada orang2 yang memperlihatkan celana dalamnya? Dia boleh saja bilang bangga celana dalamnya itu terbuat dari permata, dibeli di Paris, tapi apa pernah dia di tengah orang banyak, melorotkan celana luar, kemudian memperlihatkan celana dalam permatanya? Tidak akan.

Serupa kisahnya. Kitalah yang tahu persis apakah hati kita ini bahagia atau tidak. Mau kita pamer sedang berfoto jpret, jpret di Italia, kita perlihatkan ke seluruh dunia, mau kita pamer punya pekerjaan mantabbb, gaji tinggiii, pasangan cantik/tampan, semua terlihat keren dan kinclong, tapi apakah kita sesungguhnya bahagia atau tidak, ya kita sendiri. Sama persis seperti kita sendiri yang sejatinya tahu memakai celana dalam warna merah atau putih, apakah kita nyaman memakainya, tidak gerah, tidak kejepit, tidak mengganggu gerakan, jelas kita sendiri yang tahu.

My man, maka urusan ini jadi sederhana sekali. Kebahagiaan itu ada di hati kita. Maka, meskipun celana dalam kita seharga 3 buah 10ribu rupiah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak memakainya. Sebodo amat dengan orang lain. Mau celana dalam kita itu hanya beli di kulakan murah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak mengenakannya. Tidak penting penilaian para pengamat celana dalam. Jangan terpesona melihat orang2 yang sibuk pamer, pastikan saja kita tidak ikut rusuh untuk ikut pamer, "Eh Jeng, celana dalamku itu ada totol-totol macannya loh." Tidak perlu dan sama sekali tidak penting.

Bersyukurlah dengan celana dalam, eh, kehidupan yang kita miliki. Cukuplah superman saja yang pamer2 celana dalam. Dan bisa dimaklumi, karena beliau ini jelas bukan manusia. Dia mahkluk dari planet Crypton--yg di edisi baru malah sudah nggak pamer CD lagi.

*Tere Liye

Jatuh Hati pada Tuhan

Jatuh Hati pada Tuhan

Kita bisa jatuh hati pada orang yg terus menerus memberikan kebaikan. Sekeras apapun batu itu, tetap berlubang oleh tetes air terus menerus. Padahal apalah arti tetes air kecil dibanding batu.

Kita bisa jatuh hati pada orang yg terus menerus peduli pada kita. Sesulit apapun meruntuhkan gunung perasaan, satu persatu dicungkil badannya, pasti akan rubuh pula gunungnya.

Kita jatuh hati karena itu bukan?

Lantas, apakah kita tidak jatuh hati pada yg maha pemberi kebaikan, duhai, setiap hari hidup kita diberi oksigen utk bernafas, air minum utk melepas dahaga, kesehatan, dan tak terhitung nikmat lainnya. Lantas, apakah kita tidak jatuh hati pada yg maha terus menerus peduli, aduhai, setiap hari kita dijaga dari marabahaya, dilapangkan jalan, dijauhkan dari penghalang, dan tak terhitung kepedulian lainnya, siang malam.

Tidakkah kita jatuh hati pada Tuhan kita? 


tereliye

Jumat, 17 Januari 2014

Kisah Mencari Jodoh Sahabat Nabi Julaibib ra

Kisah Mencari Jodoh Sahabat Nabi Julaibib ra

Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini, tentu bukan ia sendiri yang menghendaki. Bukan pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu, atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersukur adalah cacat sosial yang sangat besar.
Julaibib yang tersisihTampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alas an sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan. Abu Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.
Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia tiada, tidak begitu dengan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam Shollallahu ‘alaihi wasallam sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, “Julaibib…”, begitu lembut beliau memanggil, “Tidakkah engkau menikah?”“Siapakah orangnya Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam”, kata Julaibib, “yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam juga tersenyum. Mungkin memang tidak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menanyakan hal yang sama. “Julaibib, tidakkah engkau menikah?”. Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pada si empunya rumah, ““Betapa indahnya dan betapa barakahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya. “Ooh.. Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami.”“Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam, “ku pinang putri kalian untuk Julaibib”“Julaibib?”, nyaris terpekik ayah sang gadis“Ya. Untuk Julaibib.”“Ya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam”, terdengar helaan nafas berat. “Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”“Dengan Julaibib?”, istrinya berseru, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib”Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?”Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.“Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”. Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini :“Dantidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)Dan sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”
namun tidak lama setelah pernikahanya..  julaibib mati syahid bersama pasukan-pasukan islam lainya.. semoga Allah selalu meridhoimu wahai sahabat nabi saw..
BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

Sejenak Merenung

Sejenak Merenung


Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur.
Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan kita tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka kita akan mendapatkan kejernihan pikiran.
Jawaban berasal dari pikiran kita yang bening. Selama berhari-hari kita disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran kita memerlukan istirahat.
Tidak cukup hanya dengan tidur. Kita perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.
Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat kita mengaduk semakin kencang pusaran.Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas.
Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan kita mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini kita mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran kita yang bening.

Kenapa Allah menjadikan manusia makhluk yang sering lupa

Kenapa Allah menjadikan manusia makhluk yang sering lupa 


Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin Rahimahullah berkata: 

"Jika seseorang bertanya kepadamu, Apa hikmah yang Allah kehendaki dengan menjadikan manusia makhluk yang sering lupa dan alpa?

Maka jawabannya: Dengan menjadikan manusia memiliki sifat lupa dan keliru maka akan menyadarkan manusia bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah dan serba kurang. Kurang pengetahuan, kurang wawasan dan kurang dalam segala hal.

Dengan mengetahui bahwa dirinya berselimut kelemahan dan berlumur kekurangan, akan membuat manusia menyadari karunia Allah yang tercurah kepada dirinya. Anugerah yang berwujud ilmu maupun peringatan (yang menyadarkan manusia ketika lupa atau keliru, ed) dan hal-hal yang semisal keduanya.

Dan agar manusia mengakui bahwa dirinya amat faqir. Sangat butuh kepada Allah ta'ala. Dengan demikian mereka akan memohon dalam doa-doa yang terhatur kepada Sang Pencipta agar diingatkan ketika lupa, diluruskan tatkala bengkok, dan diangkat kebodohannya."


sumber http://tomipurba.net/ 

Setiap Langkah kaki Adalah Anugerah

Setiap Langkah kaki Adalah Anugerah




Seorang profesor di undang untuk bericara di sebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah di lupakannya, ia bernama Harry.
Harry yang di kirim untuk menjemput professor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan koper. Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang di lakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh. Kemudian mengangkut anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dna menunjukan arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.
“Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?”, tanya sang profeor.
“Oh”, kata Harry. “Selama perang, saya kira”.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ai harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”. Kelimpaahan hidup tidak dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

sumber: http://iphincow.com/2010/01/09/setiap-langkah-adalah-anugerah